Sportivitas Tanpa Sekat, Empat Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Ramaikan POM 2025 UKSW

Irama semangat muda bergema di Lapangan Sepak Bola Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) saat Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) 2025 resmi dibuka, Selasa (03/06/2025). Di bawah langit cerah dan sorak riang para kontingen, ajang tahunan ini hadir mengusung tema “One Limit One Dream”. Sebagai salah satu program strategis Senat Mahasiswa Universitas (SMU) UKSW, POM bukan sekedar ajang kompetisi, melainkan ruang bagi pembentukan karakter, sportivitas, dan semangat sinergitas lintas fakultas dan program studi. 

Kemeriahan pembukaan semakin terasa dengan simbolisasi semangat kompetitif melalui penyerahan piala bergilir dari Rektor UKSW Profesor Intiyas Utami kepada Ketua Panitia POM 2025, Alfero Timothy Mundung. Momen tersebut dilanjutkan dengan pemukulan gong dan pelepasan balon warna-warni, lambang keberagaman fakultas di UKSW yang bersatu dalam semangat olahraga.

Dalam sambutannya, Rektor Intiyas menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia dan peserta. “POM adalah ruang belajar yang sesungguhnya. Di sini mahasiswa berlatih untuk bekerja sama, menjunjung tinggi sportivitas, dan mengedepankan profesionalisme. Ini bukan hanya soal kompetisi, tapi juga panggung bagi mahasiswa UKSW untuk menunjukkan jati diri sebagai pribadi yang sehat, tangguh, dan siap memberi kontribusi nyata,” ungkapnya.

Ketua Panitia POM 2025, Alfero Timothy Mundung, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya ajang ini. Ia menggarisbawahi bahwa tema “One Limit One Dream” bukan hanya sekedar slogan, melainkan sebuah seruan untuk menembus keterbatasan dan bergerak menuju impian bersama. “POM adalah ruang untuk menyalurkan bakat dan minat, membangun sikap kompetitif, dan memupuk kebersamaan. Berikan yang terbaik, rayakan proses, nikmati setiap momen, dan junjung tinggi sportivitas,” tegasnya.

Tahun ini, sebanyak delegasi kurang lebih 1000 delegasi dari 13 fakultas dan mahasiswa pascasarjana UKSW ikut ambil bagian. Tak hanya dari internal kampus, peserta juga datang dari universitas mitra seperti Universitas Negeri Semarang (UNNES), Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga, dan Universitas Ngudi Waluyo. Mereka akan berlaga dalam 11 cabang olahraga (cabor) yakni sepak bola, voli, basket, futsal, bulu tangkis, tenis meja, e-sport (mobile legends), billiard, catur, dan, dance. Tak ketinggalan, berbagai traditional games seperti balap karung, paku dalam botol, tarik tambang, dan bentengan turut memeriahkan suasana.

Alfero juga mengungkapkan bahwa POM tahun ini sedikit berbeda dari sebelumnya. “Untuk POM kali ini, selain e-sport, kami menambahkan satu lagi cabang tingkat nasional, yaitu catur. Jadi, tahun ini ada dua cabang yang dilombakan secara nasional,” jelas Alfero yang juga merupakan mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi.

Bertanding dengan Hati

Senada dengan itu, Ketua Senat Mahasiswa Universitas, Tri Aprivander Waruwu, menyebut bahwa POM adalah cerminan mimpi besar mahasiswa UKSW yang dilandasi semangat juang dan solidaritas. “Ajang ini bukan hanya tentang siapa yang menang, tetapi bagaimana kita bertanding dengan hati, dan membangun relasi lintas fakultas,” tegasnya.

Dukungan juga datang dari pihak eksternal. Kepala Kepolisian Resor Salatiga, AKBP Veronica S.H., S.I.K., M.Si., turut hadir dan menyampaikan bahwa kegiatan seperti POM penting untuk membangun kekompakan dan menumbuhkan potensi atlet muda. Ia bahkan mengungkapkan rencana menyelenggarakan Kapolres Cup untuk cabang olahraga voli, mini soccer, dan lari. “Semoga UKSW dapat ambil bagian. Junjung tinggi sportivitas dan kebersamaan,” pesannya.

Hari pertama POM 2025 ditandai dengan dimulainya pertandingan permainan tradisional, tenis meja, dan futsal, yang menjadi pembuka rangkaian kompetisi hingga 20 Juni mendatang. Berbagai pertandingan akan digelar di sejumlah arena, seperti GOR Rajawali, GOR SMUQ, Lapangan Bulu, dan Blackstone.

Dengan semangat “One Limit One Dream”, Pekan Olahraga Mahasiswa 2025 UKSW tak hanya menjadi ajang unjuk kemampuan fisik, tetapi juga wahana pembentukan jiwa yang kuat, kolaboratif, dan tangguh, cerminan dari lulusan Creative Minority yang tak gentar menghadapi tantangan.

Dalam kegiatan ini turut hadir Wakil Rektor Bidang Pengajaran, Akademik, dan Kemahasiswaan (WR PAK) Profesor Ferdy S. Rondonuwu, Direktur Direktorat Kemahasiswaan (DEM) Giner Maslebu, S.Pd., S.Si., M.Si., Ketua Umum Badan Perwakilan Mahasiswa Universitas (BPMU) Armando Nistelrooy Takuneno, Komandan Korem (Danrem) 073 Makutarama Salatiga, dan Komandan Distrik Militer 0714, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Sidorejo Salatiga.

POM 2025 menjadi representasi nyata komitmen UKSW dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDGs ke-3 kehidupan sehat dan sejahtera, SDGs ke-4 pendidikan berkualitas, SDGs ke-16 perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh, SDGs ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan. Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 31 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. Salam Satu Hati UKSW! (Ish_TimKomblik/foto:Hes)

Bagikan di jejaring sosial: