Pionir Esports, Inspirator Generasi, dan Pembentuk Pemimpin Masa Depan
Wijaya Nugroho, lahir di Salatiga, adalah seorang alumni berprestasi dari Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). Memiliki ketertarikan yang mendalam pada manajemen, bisnis, dan teknologi, Wijaya memilih jurusan Sistem Informasi Manajemen karena jurusan ini dianggap sebagai perpaduan yang sempurna antara ekonomi dan teknologi informasi. Baginya, jurusan ini adalah “paket lengkap” yang memuaskan hasratnya untuk mempelajari bidang-bidang tersebut.
Selama masa kuliahnya di UKSW, Wijaya tidak hanya dikenal sebagai mahasiswa yang tekun dalam akademik, tetapi juga sebagai sosok yang aktif di berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Dia menjadi pelatih basket yang berjasa membawa tim basket UKSW menjadi wakil Jawa Tengah dan DIY dalam ajang nasional seperti Liga Mahasiswa Nasional dan Pekan Olahraga Nasional. Keterlibatannya dalam organisasi dan kepanitiaan di Fakultas Teknologi Informasi (FTI) maupun UKSW semakin memperkaya pengalaman kepemimpinannya. Tak hanya itu, dia juga mengabdikan dirinya sebagai asisten dosen, membantu mahasiswa-mahasiswa junior dalam proses belajar mereka.
Kariernya dimulai dengan fondasi kuat yang dibangun dari pengalaman akademik dan organisasi di UKSW. Keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif yang diasah selama masa studinya sangat berperan penting saat ia memasuki dunia kerja. Wijaya merasa bersyukur karena mampu menjadi pelopor dan pionir di dunia esports Indonesia, membawa berbagai proyek dan pencapaian besar ke Tanah Air, termasuk turnamen esports nasional dan internasional seperti Free Fire Indonesia Masters, Free Fire Master League, dan Free Fire World Series.
Sebagai tokoh penting dalam pengembangan esports di Indonesia, Wijaya juga terlibat dalam struktur kepanitiaan Piala Presiden Esports sebagai Wakil Ketua sejak tahun 2019, dengan tujuan mengembangkan turnamen esports ini secara nasional. Selain itu, ia mendirikan program Garena Goes to School pada tahun 2017, turnamen esports pertama di dunia pendidikan yang mengintegrasikan nilai akademis dengan hobi esports. Program ini tidak hanya memberikan motivasi kepada para pelajar, tetapi juga memberikan beasiswa dan uang pendidikan, membantu ribuan siswa di seluruh Indonesia.
Di luar dunia esports, Wijaya juga memberikan kontribusi besar dalam industri gaming, dengan berhasil membawa Indonesia ke kancah internasional melalui ekonomi kreatif, budaya, dan pariwisata. Salah satu pencapaiannya adalah mempromosikan IP lokal, seperti karakter Joe Taslim, yang kini dikenal dan dimainkan di lebih dari 160 negara di seluruh dunia.
Sebagai Head Community, Wijaya terus mendukung komunitas esports di seluruh Indonesia melalui program Community Area yang berdampak langsung pada ekosistem esports nasional. Program ini sekarang membawahi komunitas di lebih dari 100 kota di Indonesia, dengan lebih dari 500 acara yang dijalankan setiap bulan.
Bagi Wijaya, kesuksesan tidak hanya diukur dari pencapaian individu, tetapi juga dari bagaimana ia dapat menginspirasi generasi berikutnya. Kepada para mahasiswa UKSW, Wijaya berpesan, “Siapkan diri kalian, jangan hanya pasif. Aktiflah dalam organisasi dan kegiatan kampus, tetapi juga jangan lupakan nilai akademik. Kembangkan diri kalian menjadi pemimpin dengan menguasai 4C: Critical Thinking, Creative (Innovative), Communication, dan Collaboration. Dengan 4C ini, kalian akan lebih siap menggapai mimpi.”
Ia menambahkan bahwa berpikir optimis dan positif, serta memiliki komitmen dan konsistensi, adalah kunci untuk menghadapi tantangan di masa depan. Dengan semangat dan dedikasi yang tak pernah pudar, Wijaya Nugroho terus berupaya menciptakan keseimbangan antara dunia pendidikan dan hobi, serta memberikan kontribusi positif bagi perkembangan esports dan industri gaming di Indonesia.
Wijaya juga memiliki harapan besar untuk UKSW. “Teruslah menciptakan pemimpin-pemimpin masa depan, jangan lelah, dan teruslah berkarya,” ujarnya, mengungkapkan kepercayaan bahwa almamaternya akan terus memainkan peran penting dalam membentuk generasi penerus yang berprestasi.