Mengukir Warna dalam Dunia Perfilman Indonesia
Yehuda Aribowo, seorang alumni Fakultas Teknologi Informasi Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), telah membangun karier sukses di industri perfilman Indonesia. Sebagai Film Colorist dan Co-Founder Jagakarya Studio, ia terlibat dalam proyek-proyek film, serial TV, dan video musik yang diakui secara nasional maupun internasional.
Minat Yehuda pada dunia film sudah tumbuh sejak masa SMA. Ia memulai karier sebagai videographer dan editor, pengalaman yang memperkuat kemampuannya dalam color grading, alur kerja pasca produksi, editing, dan visual effects. Selama kuliah di UKSW, Yehuda aktif dalam organisasi kampus, menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual (HMP DKV) angkatan 2012. Pengalaman kepemimpinan ini membekalinya dengan kemampuan problem solving dan strategi yang kelak sangat berguna dalam karier profesionalnya.
Pada 2014, saat masih kuliah, Yehuda sudah mulai bekerja sebagai videographer dan editor paruh waktu, salah satunya mengerjakan video klip Kunto Aji berjudul “Terlalu Lama Sendiri”. Proyek ini menjadi awal karier profesionalnya di industri film. Setelah lulus pada 2016, ia bergabung dengan Super 8mm Studio di Jakarta, sebuah post house film terkemuka. Di sana, Yehuda berkembang menjadi Senior Colorist dan terlibat dalam berbagai proyek film besar.
Meskipun sempat menghadapi tantangan karena berasal dari kampus di kota kecil seperti Salatiga, Yehuda tidak menyerah. Kerja keras dan dedikasinya membuktikan kemampuan sebagai colorist yang andal, hingga dipercaya menggarap film-film yang ikut berkompetisi di festival film nasional dan internasional. Selama di Super 8mm Studio, ia juga aktif membagikan ilmunya melalui webinar dan workshop, seperti “Ngobrol Ide Akhir Tahun: Colorist di Industri Film Indonesia” pada 2019 dan “Storytelling through Colours” pada 2020.
Pada 2021, Yehuda mendirikan Jagakarya Studio bersama rekannya. Studio ini menjadi tempat bagi para sineas muda dan mahasiswa yang ingin belajar lebih dalam tentang pasca produksi film. Jagakarya Studio tidak hanya menggarap proyek-proyek film, serial TV, video musik, dan iklan, tetapi juga membuka peluang kolaborasi dengan festival film dan kampus-kampus film di Indonesia.
Beberapa karya yang dikerjakan Yehuda sebagai Film Colorist termasuk film “Sengkolo: Malam Satu Suro” (2024), “Jatuh Cinta Seperti di Film-Film” (2023), dan “Home Sweet Loan” (2024). Selain itu, ia juga terlibat dalam pembuatan video musik “Tenang” oleh Yura Yunita (2021) dan “Bercinta Lewat Kata” oleh Donne Maula (2023). Di ranah serial TV, proyek seperti “Tilik” (2023) dan “Yang Hilang Dalam Cinta” (2022) juga mendapatkan sambutan positif dari penonton.
Tak hanya fokus pada karier profesional, Yehuda juga aktif dalam kegiatan sosial. Melalui Jagakarya Studio, ia bekerja sama dengan beberapa kampus yang berfokus pada film untuk mengenalkan industri pasca produksi kepada mahasiswa. Studio ini juga mendukung festival film di Indonesia dan memproduseri beberapa film pendek serta video musik untuk mendukung kreativitas sineas muda.
Salah satu pencapaian terbesar Yehuda adalah ketika ia dan timnya di Jagakarya Studio memenangkan kategori “Penata Warna Terfavorit” di Festival Film Kecil-Kecilan 2024 untuk film “Agak Laen”. Penghargaan ini menjadi bukti pengakuan atas kerja keras dan dedikasinya dalam mengembangkan seni color grading di Indonesia.