Antusiasme dan semangat dari 2.260 peserta Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) 2025 Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) mewarnai gelaran “Inaugurasi OMB 2025”, Jumat (22/08/2025) sore. Derap langkah peserta OMB 2025 yang penuh gairah menuju Lapangan John Osok UKSW mencerminkan kesiapan mereka menapaki awal perjalanan akademiknya di Kampus Indonesia Mini.
Kedatangan ribuan peserta OMB 2025 disambut dengan sebuah pertunjukan drama teatrikal dan dance persembahan kolaborasi peserta OMB dan mahasiswa UKSW. Mengangkat kisah perjalanan remaja Sekolah Menengah Atas (SMA) yang diliputi perjuangan dan kegalauan dalam menentukan pilihan menuju perguruan tinggi, hingga akhirnya menetapkan hatinya di UKSW. Kisah ini merupakan gambaran perjalanan setiap mahasiswa baru yang kini memilih UKSW sebagai rumah untuk bertumbuh dan mengejar cita-cita mereka.
Pertunjukan ini terasa istimewa karena puncak drama ditandai dengan pemakaian jas almamater oleh Rektor UKSW Profesor Intiyas Utami didampingi para Wakil Rektor, pimpinan fakultas, dan Ketua Panitia OMB 2025 Michael Bezaleel, S.Kom., M.Cs, kepada perwakilan mahasiswa baru. Mereka adalah Ntadi Lassim Theodora mahasiswa baru asal Ghana dan Daffa Albaihaqi Mustafa asal Semarang, keduanya mahasiswa baru dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (FISKOM). Pemakaian jas almamater yang diikuti peserta OMB 2025 ini menjadi simbol bahwa mereka resmi menjadi bagian dari keluarga besar UKSW.
Ntadi Lassim Theodora adalah salah satu mahasiswa internasional asal Ghana yang mengikuti OMB UKSW tahun ini. Selain Ntadi Lassim Theodora, mahasiswa internasional lainnya berasal dari Bangladesh, Korea Selatan, Madagaskar, dan juga Timor Leste. Mereka adalah mahasiswa baru internasional di UKSW penerima beasiswa “Satya Wacana International Scholarship” (SWIS) sebanyak 18 orang.
UKSW sebagai Rumah
Dalam sapaan hangatnya, Rektor Intiyas menyampaikan perjalanan panjang mahasiswa baru memilih kampus ini sebagai rumah dalam mengejar masa depan bukanlah hal yang mudah, namun rektor meyakinkan para mahasiswa bahwa di UKSW mereka akan bertumbuh menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri.
“Meski dalam proses memilih sempat ada kebimbangan, atau bahkan pilihan yang diambil tidak sama dengan cita-cita masa kecil, jangan pernah merasa gagal. Yakinlah, kalian adalah pejuang yang akan mampu menyelesaikan perjalanan ini hingga ke garis akhir,” katanya.
Sementara itu, Koordinator Inaugurasi George Nicholas Huwae, S.Pd., M.I.Kom., berharap acara ini bisa menumbuhkan rasa percaya diri mahasiswa baru bahwa pilihan mereka untuk melanjutkan studi di UKSW merupakan keputusan yang benar. “Melalui acara ini, kami ingin menunjukkan suasana kampus yang hangat dan nyaman, sehingga para mahasiswa baru tidak ragu untuk memulai perjalanannya di UKSW,” imbuhnya.

Membangkitkan Semangat
Menariknya, inaugurasi tahun ini menghadirkan alumni inspiratif yakni Sadana Agung Sulistya, S.Ds., alumni Fakultas Teknologi dan Informasi (FTI) tahun 2012 dan Dimas Kurniawan, S.Pd., alumni Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) tahun 1999 untuk memberikan motivasi bagi mahasiswa baru. Dalam kesempatan tersebut, ia membagikan pesan motivasi yang membangkitkan semangat mahasiswa baru untuk berani bermimpi besar dan tidak ragu untuk melanjutkan studi di UKSW. Dengan gaya penyampaian yang hangat keduanya mengajak mahasiswa baru untuk melihat UKSW sebagai rumah yang akan mendidik mereka menjadi pribadi tangguh dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Acara semakin meriah saat 100 mahasiswa baru tampil kompak melakukan flashmob dengan penuh energik dan diiringi lagu Tabola Bale dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Gerakan lincah, tangan terayun dinamis, langkah kaki menghentak dengan penuh semangat mengikuti irama musik menghadirkan atmosfer kebahagiaan. Nuansa ceria dan kebersamaan begitu terasa, tarian ini menjadi simbol sukacita sekaligus sambutan hangat bagi perjalanan baru mahasiswa baru di Kampus Hebat Tanpa Sekat ini.
Sarat dengan Kebersamaan
Tak berhenti sampai di situ, inaugurasi semalam juga semakin semarak dengan penampilan spesial dari musisi ternama Fanny Soegi. Kehadiran penyanyi dengan suara khas nan lembut ini langsung memikat ribuan mahasiswa baru, civitas academica UKSW serta khalayak umum. Satu per satu lagu hits ia bawakan dengan penuh penghayatan mulai dari lagu Raksa, Dharma, Pijaraya, hingga Asmalibrasi. Selain Fanny Soegi, Nola Band dan Shiver Project Band turut memeriahkan acara.
Malam inaugurasi yang sarat dengan kebersamaan ini rupanya meninggalkan kesan yang mendalam bagi ribuan mahasiswa baru. Salah satunya, Ntadi Lassim Theodora mengaku senang dan bangga bisa resmi menjadi bagian dari UKSW. “Saya sangat excited telah menjadi bagian dari UKSW malam ini sangat luar biasa dan sangat berkesan bagi saya,” ungkapnya.
Melalui acara ini UKSW turut berkontribusi dalam mencapai program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) Berdampak yang selaras dengan Asta Cita 4 memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, dan pendidikan. Selain itu, acara ini juga menegaskan kiprah UKSW dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas. Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 32 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. Salam Satu Hati UKSW! (Wiw_TimKomblik/foto:Hes,Des)

BACA JUGA: