Memulai perjalanan di kampus bukan hanya soal duduk di bangku kuliah. Bagi para mahasiswa baru peserta Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) 2025 Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), langkah pertama mereka di bangku kuliah ditandai dengan pengalaman istimewa yang dirangkai melalui OMB 2025. Tahun ini, OMB hadir dengan tema penuh makna yaitu “Berakar pada Satya Wacana, Berinovasi Bagi Dunia.”
Ketua OMB UKSW 2025, Michael Bezaleel, S.Kom., M.Cs., menyebut tema ini sebagai pesan yang ingin ditanamkan sejak hari pertama mahasiswa baru bergabung di UKSW. Dimulai dengan opening ceremony serta pengenalan kampus pada 19–21 Agustus 2025, kemudian dilanjutkan dengan malam inaugurasi pada 22 Agustus 2025. Beberapa agenda yang akan diselenggarakan untuk menambah suasana kebersamaan adalah aksi nyata pengabdian masyarakat lewat penanaman pohon pada 29 dan 30 Agustus 2025, Night Festival pada 13 September 2025, kuliah umum Science and the Severity of God pada 16 September 2025, dilanjutkan dengan Welcoming Service oleh Campus Ministry pada 20 September 2025, dan ditutup dengan hangatnya Welcoming Party pada 26 September 2025 mendatang.
“Melalui OMB, kami ingin mahasiswa mulai menginternalisasi nilai kasih, kebenaran, keadilan, dan keberanian. Dari sana mereka bisa tumbuh sebagai creative minority yang berani berinovasi dan berdampak luas, tidak hanya bagi masyarakat, tetapi juga bagi dunia,” ujarnya saat ditemui belum lama ini.
Rangkaian Materi yang Relevan
Tiga hari OMB disusun dengan materi yang menyentuh berbagai aspek kehidupan mahasiswa. Mulai dari pengenalan visi misi UKSW, akademik, keuangan, kepustakaan, hingga layanan kesehatan dan kemahasiswaan. Tidak berhenti di situ, mahasiswa baru juga diajak memahami hal-hal penting yang kerap luput diperhatikan, seperti kerohanian, pencegahan kekerasan, literasi keuangan, manajemen kegagalan, hingga etika bermedia sosial dan internet.
Materi-materi baru inilah yang menjadi pembeda OMB 2025. Menurut Michael Bezaleel, sesi ini dirancang agar mahasiswa lebih siap menghadapi dinamika zaman.
“Etika berinternet, manajemen kegagalan, dan pengelolaan keuangan kami hadirkan agar mahasiswa punya bekal nyata. Bukan hanya untuk mengatasi masalah pribadi, tapi juga untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya,” jelasnya.

Wajah Baru OMB
OMB tahun ini juga tampil lebih segar dengan integrasi digital. Materi dibungkus dalam format video dan sebagian rangkaian dapat diikuti secara streaming. Semua diarahkan untuk menciptakan pengalaman yang sesuai dengan gaya belajar generasi sekarang. Tak hanya itu, materi edukasi mengenai tanggap bencana dan anti narkotika disajikan dalam bentuk instalasi 3 Dimensi (3D) unik yang menarik dan dapat dipelajari mahasiswa dengan cara yang baru.
Selain itu, ada pula kegiatan unik yang memperkuat rasa kebersamaan. Night Festival hadir sebagai ruang kolaborasi di mana mahasiswa menampilkan karya bagi masyarakat Salatiga, sementara Crowd Choir mengajak ratusan mahasiswa baru bernyanyi bersama, simbol keberanian untuk bersuara dalam kebaikan. Tak ketinggalan, ada karya audiovisual “Suara Awal” yang memuat harapan dan mimpi mahasiswa baru, yang akan ditayangkan pada Welcoming Party mendatang.
“Kami ingin mahasiswa sadar sejak awal, kampus bukan hanya tempat belajar, tapi juga rumah untuk berproses bersama. Dari awal masuk, mereka sudah punya gambaran akan menjadi pribadi seperti apa dan bagaimana berkontribusi bagi lingkungannya,” tambah Michael.
Pesan untuk Mahasiswa Baru
Menutup perbincangan, Michael berpesan agar mahasiswa baru menjadikan nilai-nilai Satya Wacana sebagai pegangan, tidak hanya semasa kuliah, tetapi juga setelah lulus.
“UKSW adalah rumah yang nyaman untuk berproses. Di sini kita belajar toleransi, keberanian, dan kasih. Nilai-nilai itu yang akan menuntun mereka menjadi pribadi yang siap berdampak bagi dunia,” tegasnya.
Melalui OMB 2025, UKSW sekali lagi meneguhkan identitasnya sebagai Kampus Indonesia Mini yang kaya kebersamaan, nilai, dan inovasi. Melalui pembukaan OMB 2025 ini, UKSW turut mengukuhkan dukungannya terhadap Asta Cita 1 yang mengembangkan kebhinnekaan dalam kebersamaan, Asta Cita 2 dan 3 menjadi pusat pembentukan pemimpin kreatif dan inovatif serta mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGS) ke-4 pendidikan berkualitas, SDGS ke-10 mengurangi ketimpangan, dan SDGS ke-16 perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh.
UKSW juga masih membuka pendaftaran mahasiswa baru hingga 30 September 2025 untuk berbagai program studi jenjang D3 hingga S3. Kesempatan ini terbuka bagi calon mahasiswa dari seluruh Indonesia maupun mancanegara yang ingin menjadi bagian dari komunitas akademik yang kreatif, inklusif, dan berdaya saing global.
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 32 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. Salam Satu Hati UKSW! (Ish_TimKomblik/foto:Hes,Des)
