Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menerima kunjungan delegasi Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) baru-baru ini. Delegasi yang dipimpin oleh Ketua Umum PGI Pendeta Jacky Manuputty dan Sekretaris Umum PGI Pendeta Darwin Dharmawan ini diterima Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kealumnian UKSW Profesor Yafet Yosafat Wilben Rissy di Grha Kartini, Kampus UKSW Jalan Kartini. Turut membersamai Profesor Yafet adalah Dekan Fakultas Teologi UKSW Profesor Pendeta Izak Y.M. Lattu, Ph.D., beserta jajarannya.
Salah satu agenda utama dalam kunjungan kemarin adalah penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara Fakultas Teologi UKSW dan PGI. Dekan Fakultas Teologi menyampaikan bahwa kerja sama konkret antara kedua lembaga sejatinya telah terjalin cukup lama, khususnya dalam bentuk keterlibatan dosen UKSW sebagai narasumber seminar maupun workshop yang diselenggarakan PGI. Namun, baru pada kesempatan ini kerja sama tersebut diformalkan dalam bentuk MoA.
Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kealumnian, Profesor Yafet Yosafat Wilben Rissy, menyambut baik kerja sama tersebut. Ia menegaskan bahwa kontribusi dosen dan alumni UKSW dalam PGI menunjukkan bahwa UKSW merupakan aset penting bagi gereja dan bangsa.
“UKSW, melalui para dosen dan alumninya, terus hadir memberi sumbangsih nyata, tidak hanya bagi gereja tetapi juga kehidupan berbangsa dan bermasyarakat. MoA ini memperkuat jejaring yang sudah lama terbangun, sekaligus memperluas ruang kontribusi UKSW di level nasional,” tegas Profesor Yafet.
Penandatanganan MoA ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat sinergi antara UKSW dan PGI, sekaligus meneguhkan peran UKSW sebagai campus of diversity yang melahirkan pemimpin berdampak bagi gereja, bangsa, dan dunia.

Sementara itu Profesor Pendeta Izak Y.M. Lattu mengungkapkan langkah strategis ini semakin menegaskan peran Fakultas Teologi UKSW sebagai salah satu pusat berteologi di Indonesia yang memiliki kapasitas memadai untuk bermitra dengan lembaga keagamaan nasional. Pengakuan ini tidak hanya hadir di atas kertas karena hingga saat ini, 19 dosen dan alumni UKSW tercatat aktif sebagai anggota komisi dan tim kerja di PGI, dengan empat di antaranya merupakan dosen Fakultas Teologi UKSW.
“Kerja sama ini akan menjadi payung relasi berbasis Tridharma Perguruan Tinggi bersama PGI. Kami berharap, melalui MoA ini, Fakultas Teologi UKSW dan PGI dapat meningkatkan kerja sama dalam pengembangan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,” ujar profesor ranting ilmu sosiologi lintas agama ini.
Pendeta Jacky Manuputty memberikan apresiasi atas penandatanganan MoA ini. Menurutnya, kesepakatan tersebut menjadi tanda kebersamaan hati antara PGI dan UKSW untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dalam sambutannya mewakili PGI, Sekretaris Umum PGI Pendeta Darwin Dharmawan, menegaskan kembali pentingnya UKSW menguatkan perannya bagi gereja dan bangsa, terutama dalam kapasitas UKSW menciptakan kelompok Creative Minority (minorita berdaya cipta) yang menyumbang kemajuan bagi gereja dan bangsa.
Melalui penandatanganan MoA ini UKSW meneguhkan dukungannya terhadap Asta Cita 2 dan 3 menjadi pusat pembentukan pemimpin kreatif dan inovatif serta mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGS) ke-4 pendidikan berkualitas dan SDGS ke-16 perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh.
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 32 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. Salam Satu Hati UKSW. Salam Satu Hati UKSW! (Upk_TimKomblik/foto:istimewa)

BACA JUGA: