Resmi dibuka hari ini, Kamis (16/10/2025), Job Fair ke-47 Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) kembali menghadirkan semangat baru bagi para pencari kerja dan pelaku industri. Mengusung tema “Finding Neverland”, kegiatan yang digelar oleh Direktorat Kealumnian dan Karier (DKK) UKSW di Balairung UKSW ini menyingkap tirai menuju taman impian, tempat di mana asa, peluang, dan masa depan bertemu dalam harmoni yang penuh inspirasi. Sejak hari pertama, 729 peserta memadati Balairung UKSW, menandai antusiasme tinggi terhadap ajang tahunan ini.
Ketua Pelaksana Theresia Evy Yeniarti, S.E., mengungkapkan bahwa sebagai bagian dari Career Fest, kegiatan yang berlangsung hingga Jumat (17/10/2025) ini menjadi wadah strategis bagi mahasiswa, alumni, dan masyarakat umum untuk menjalin koneksi dengan dunia industri.
“Berbekal rekognisi 5 Stars Employability QS Stars Rating, UKSW meneguhkan perannya sebagai jembatan akademik dan industri melalui Job Fair ke-47 yang menghadirkan 267 lowongan terdiri atas 253 posisi kerja dan 19 magang dari 32 perusahaan nasional dan multinasional, terbuka bagi lulusan SMA/SMK hingga S2 dari berbagai bidang studi,” jelasnya.
Tak hanya menghadirkan bursa kerja, kegiatan ini juga menyediakan Skill Booster Corner sebagai ruang pengembangan diri bagi para pencari kerja. Di sini, peserta dapat mengikuti tes bakat dan minat serta asesmen Dominance, Influence, Steadiness, dan Compliance (DISC) yang difasilitasi oleh Pusat Layanan Psikologi (PLP) Fakultas Psikologi UKSW, mencoba simulasi International English Language Testing System (IELTS) yang diselenggarakan oleh Language Training Center (LTC), hingga menikmati face painting interaktif persembahan dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Seni (FBS).
“Inisiatif ini dirancang agar pengunjung tidak hanya pulang membawa lamaran, tetapi juga pengalaman baru untuk mengenali potensi dan mengasah kepercayaan diri mereka,” tambahnya.
Menyiapkan Talenta Siap Kerja
Membuka Job Fair 47, Wakil Rektor Bidang Keuangan, Infrastruktur, dan Perencanaan (WR KIP) UKSW, Priyo Hari Adi, Ph.D., menegaskan bahwa keberlanjutan penyelenggaraan Job Fair menjadi indikator nyata sinergi antara kampus dan mitra industri.
“Job Fair ke-47 ini mencerminkan semakin kuatnya kemitraan UKSW dengan dunia usaha. Meski jumlah angkatan kerja meningkat, kesempatan kerja tidak selalu bertambah secara seimbang. Karena itu, peluang harus dibuka melalui kerja sama yang lebih fokus dan terarah. UKSW berupaya menyiapkan lulusan dengan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri,” jelasnya.

Lebih lanjut, Priyo Hari Adi menekankan pentingnya memperluas program magang dan kuliah di luar kampus agar mahasiswa dapat mengasah keterampilan praktis dan nilai dedikasi. “Harapan kami, kegiatan ini memberi kesempatan lebih luas bagi para pencari kerja sekaligus memperkuat jembatan antara dunia pendidikan dan dunia industri,” imbuhnya.
Kepala Bidang Ketenagakerjaan di Dinas Tenaga Kerja Kota Salatiga, Miyanta, S.E., dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan dunia industri sebagai upaya memperluas lapangan kerja. Berdasarkan survei ketenagakerjaan per Agustus 2025, jumlah angkatan kerja di Kota Salatiga tercatat sekitar 112 ribu orang dengan tingkat partisipasi relatif lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata Provinsi Jawa Tengah, meskipun pertumbuhan ekonomi kota ini mencapai 5,7 persen.
“Melalui Job Fair ke-47 ini, kami berharap terjadi pertemuan produktif antara tenaga kerja dan dunia industri, sehingga penyerapan tenaga kerja semakin meningkat. Generasi muda diharapkan dapat menunjukkan etos kerja tinggi dan menumbuhkan talenta terbaik bagi kemajuan bangsa,” ujarnya.
Kolaborasi yang Menginspirasi
Salah satu mitra lama UKSW, Stella Maris School yang tergabung dalam Yayasan Kasih Abadi, turut hadir dalam kegiatan ini. Head of Human Resource Stella Maris School Handrow, S.Hum., M.A., menyampaikan apresiasinya terhadap konsistensi UKSW dalam menyelenggarakan Job Fair setiap tahunnya.
“UKSW adalah salah satu kampus Kristen terbaik di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Karena itu, kami mencari tenaga pendidik yang memiliki nilai-nilai Kristiani yang kuat, seperti semangat pelayanan dan tanggung jawab,” tuturnya.
Handrow juga berbagi pandangan mengenai kriteria pelamar ideal di era kini. “Pelamar perlu menonjolkan personal branding melalui CV yang menarik dan profesional. Jangan takut memulai dari bawah, semangat dan ketekunan akan membawa seseorang naik ke jenjang yang lebih tinggi,” ujarnya.
Sementara itu, Human Resources Business Partner (HRBP) Manager PT Haldin Pacific Semesta Rindriana Ayuretno, S.Psi., Psi., menilai Job Fair UKSW sebagai ajang yang efektif untuk menemukan talenta potensial. “Kami membuka posisi di bidang sales, engineering, dan internship. Yang paling utama bagi kami adalah kepercayaan diri dan kemampuan membawakan diri. Pendidikan penting, tapi kepercayaan diri adalah kunci pertama yang kami lihat,” jelasnya.
Rindriana juga menambahkan bahwa beberapa alumni UKSW telah bekerja dan berkembang di perusahaan tersebut. “Etos kerja mereka sangat baik dan loyalitasnya tinggi. Ini menunjukkan kualitas lulusan UKSW yang adaptif dan kompeten,” imbuhnya.

Dari Kesempatan Menjadi Kenyataan
Bagi sebagian job fighters, Job Fair UKSW telah menjadi titik balik dalam perjalanan karier mereka. Sigit Bayu Aji, peserta Job Fair dari Prodi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UKSW, mengaku antusias mengikuti ajang ini. Ia telah mengunjungi sejumlah stan seperti World Finance, BCA Digital, dan SIM Niaga.
“Rules-nya jelas, sistem pendaftarannya mudah, dan perusahaan-perusahaan sangat informatif. Mekanisme pendaftaran daring dan tes langsung di lokasi sangat membantu pencari kerja. Sebagai fresh graduate, saya berharap Job Fair ini jadi jalan pembuka menuju karier yang saya impikan,” tutup mahasiswa yang akan mengikuti wisuda pekan depan ini.
Bagi mahasiswa aktif seperti Lucky Denis Saputra dari Fakultas Psikologi angkatan 2023 yang sedang mencari informasi magang, kegiatan ini menjadi ruang belajar yang memperkaya wawasan karier. “Saya ingin mencari tempat magang dan memahami kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan agar bisa menyiapkan diri sejak dini. Dari Job Fair ini saya tahu kemampuan apa yang perlu saya kembangkan,” ujarnya.
Melalui Job Fair ke-47 ini, UKSW tidak hanya mempertemukan pencari kerja dengan penyedia lapangan kerja, tetapi juga menegaskan komitmen institusionalnya untuk mencetak lulusan yang siap beradaptasi dengan dinamika global. Kegiatan ini sejalan dengan Asta Cita poin 5, khususnya dalam upaya memperkuat jejaring kerja sama strategis dengan dunia usaha dan industri serta mewujudkan internasionalisasi pembelajaran berbasis relevansi kerja. Selain itu, inisiatif ini turut mendukung capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 8, yakni Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, melalui penciptaan peluang kerja yang inklusif dan berkelanjutan.
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 65 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 34 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. Salam Satu Hati UKSW! (Ish_TimKomblik/foto:Hes,Des)
BACA JUGA: