Menyalakan Semangat Inovasi Lewat Gelar Inovasi Harmoni Nusantara 2025 di UKSW

Berjejer stan-stan inovasi menarik dari berbagai fakultas di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) meramaikan kegiatan Gelar Inovasi Harmoni Nusantara (GIHN) 2025 yang digelar di Kampus Diponegoro, Salatiga. Kegiatan yang berlangsung dua hari, Selasa dan Rabu (07-08/10/2025), menghadirkan beragam karya, ide serta inovasi dari 15 fakultas di UKSW. Melalui inovasi-inovasi ini, mahasiswa dan dosen UKSW menjawab permasalahan yang ada dengan penelitian dan kegiatan lainnya.

Inovasi yang Menginspirasi dari Berbagai Fakultas

Saat memasuki barisan stan, para pengunjung disuguhkan dengan ratusan karya inovasi dari berbagai bidang. Salah satunya, produk bernama RILEKS (Rendaman Legakan Kaki dengan jahE, Kunyit, & Serai), inovasi yang terbuat dari rempah alami yang terbukti dapat menurunkan tekanan darah, mengurangi nyeri sendi dan meningkatkan kualitas tidur. Produk ini merupakan inovasi dari Program Studi Keperawatan. Tak hanya itu, produk GulungZi, jajanan tradisional dadar gulung yang dikemas dengan sentuhan modern, juga berhasil mencuri perhatian. Inovasi dengan cita rasa lokal berbahan alami ini menjadi alternatif camilan tinggi serat dan rendah kalori bagi masyarakat yang ingin hidup sehat. GulungZi ini merupakan produk inovasi yang dibuat oleh mahasiswa Program Studi Gizi. Ada juga olahan camilan sehat berbasis biji-bijian mulai dari cookies kacang tanah hingga food bar bergizi tinggi, dari Program Studi Teknologi Pangan. Itu dia semua inovasi kreatif dari Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK).

Beranjak menuju stan berikutnya ada Shangrila Villa and Cafe, sebuah rancangan tiga dimensi untuk pembangunan vila dengan konsep “Eropa Vintage” yang ramah keluarga. Tujuan utama dari inovasi pengembangan lahan ini adalah untuk menciptakan tempat wisata yang menarik dan berkelanjutan, sekaligus menjaga dan melestarikan keindahan alam yang ada. 

Tak berhenti di situ, pengunjung juga diajak menjelajahi karya poster ArcGIS yang memperkenalkan berbagai destinasi wisata lokal melalui teknologi digital dengan fitur barcode scan, sehingga informasi wisata dapat diakses langsung dari poster. Tak kalah menarik, stand ini  juga menghadirkan virtual tour pariwisata menggunakan Virtual Reality (VR), memberikan pengalaman imersif bagi pengunjung untuk “berkeliling” secara virtual ke berbagai tempat wisata. Semua karya tersebut merupakan hasil kolaborasi kreatif dari Fakultas Interdisiplin (FID).

Dari Alam ke Teknologi: Kreativitas FSM dan FTEK

Selain inovasi seputar kesehatan dan pariwisata, ada permen kunyit dengan gula alami stevia. Permen ini aman dikonsumsi bagi yang memiliki kadar gula darah tinggi, dengan rasa manis-asam yang segar dan tekstur chewy yang memberi sensasi ingin terus mencoba. Ada juga tepung fermentasi dari kulit singkong, serta lip balm alami dari biji labu kuning dan kelapa untuk menggantikan bahan hewani seperti squalene. Semua ini merupakan hasil dari Program Studi Kimia yang sangat menarik dan inovatif. 

Ada juga inovasi yang membuat belajar lebih menyenangkan, mahasiswa membuat pembelajaran menjadi lebih seru dengan menghadirkan komik pembelajaran berkonsep storytelling, sehingga pembaca dapat secara tidak langsung memahami materi pembelajaran tersebut. Ada juga Gambas Mie, game yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar fisika yang seru. Tentunya, inovasi belajar fisika yang menyenangkan ini datang dari Program Studi Pendidikan Fisika. Seluruh karya ini merupakan bagian dari Fakultas Sains dan Matematika (FSM). 

Suasana pameran juga semakin hidup dengan adanya berbagai robot games, seperti Robot Mini Soccer yang bisa langsung dimainkan oleh pengunjung. Dari banyak yang dipamerkan ada satu inovasi keren yang sempat dibawa hingga ajang lomba internasional dan berhasil meraih posisi 10 besar di Techno Fest Turkey, yaitu Kulkas Acclimate hasil kolaborasi Tim Robotics Research Center (R2C) Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer (FTEK) dan Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB). Alat canggih ini dapat mengatur suhu, kelembapan, dan cahaya tanaman secara otomatis, sehingga mampu membantu proses aklimasi tumbuhan. Dan tentunya, masih banyak inovasi robotik lain yang tidak kalah menarik dari FTEK. 

Inovasi GIHN UKSW 2025
Inovasi GIHN UKSW 2025

Inovasi Digital dari FTI

Tak mau kalah, ada juga stan inovasi digital yang menampilkan deretan hasil karya mahasiswa dan dosen. Ada board game untuk meningkatkan pengetahuan seputar budaya, serta multiplayer digital game berjudul “Run and Take” yang bisa langsung dimainkan oleh pengunjung. Selain itu, mereka juga memperkenalkan SWCU Assistant, chatbot berbasis AI yang saat ini dapat menjawab berbagai pertanyaan seputar kampus UKSW, mulai dari daftar fakultas, lokasi kampus, hingga profil rektor. Semua inovasi digital ini tentunya bisa kalian temukan di stan Fakultas Teknologi Informasi (FTI). 

Menilik stan fakultas lainnya, beragam layanan menarik bisa dinikmati para pengunjung. Antara lain layanan kepribadian, konseling, hingga psikotest kerja dari Fakultas Psikologi. Kemudian, terdapat layanan nail art, kelas merajut, hingga face painting dan sajian anggur organik perjamuan kudus hasil produksi lokal dari Fakultas Teologi. Ada juga berbagai game edukatif yang ditampilkan untuk menunjang pembelajaran yang menyenangkan dari  Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), layanan konsultasi kesehatan gratis dan edukasi organ tubuh dari stan Fakultas Kedokteran (FK), inovasi karya buku mahasiswa dan layanan photobooth dari Fakultas Hukum (FH). Tentunya masih ada fakultas lain yang memamerkan inovasi yang beragam yang tidak kalah seru dan menarik. 

Kegiatan GIHN juga mendapat banyak tanggapan positif dari para pengunjung yang datang dan merasakan langsung berbagai eksperimen seru di pameran inovasi ini.

Salah satunya datang dari Veranda Rosalinda Solisa, mahasiswi Fakultas Teologi 2024 asal Kepulauan Riau. “Semoga acara kaya gini bisa dibuat setiap tahunnya, supaya kita bisa tau inovasi-inovasi yang dibuat mahasiswa dari setiap fakultas yang ada.” Hal serupa disampaikan oleh Esther Daniela, mahasiswi Fakultas Psikologi 2025 dari Manado, Sulawesi Utara. “Acaranya seru dan banyak hal yang dipelajari dari fakultas-fakultas lain. Menurut saya, yang paling menarik itu FTEK soalnya mereka mengembangkan robot dan di stan FTI saya belajar bahwa sistem komputer itu banyak dan ternyata tidak semudah itu,” katanya. 

Tak hanya mahasiswa, pengunjung muda seperti Iordan Shane Alvaro Nugroho, siswa kelas 6 SD Kristen Satya Wacana, juga menunjukkan antusiasmenya. Ia merasa kegiatan ini membantu dirinya belajar hal-hal baru. “Membantu, belajar organ dalam tubuh manusia, penyakit,” kata Iordan yang bertekad datang lagi di GIHN tahun depan. Melalui GIHN 2025, UKSW kembali menunjukkan bahwa kampus ini bukan hanya tempat belajar teori, tapi juga ruang bagi mahasiswa dan dosen untuk berinovasi, bereksperimen, dan berkolaborasi lintas bidang. Dan UKSW juga ikut berkontribusi dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4 Pendidikan Berkualitas dan SDG 9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Serta kegiatan ini juga sejalan dengan Asta Cita Presiden RI, yakni Asta Cita 4 tentang pengembangan sumber daya manusia. 

Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 65 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 34 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat.

Salam Satu Hati UKSW! (Wiw_TimKomblik/foto:DivpromKomblik)

Inovasi GIHN UKSW 2025
Inovasi GIHN UKSW 2025
Bagikan:
Facebook
Share
WhatsApp