Atmosfer penuh semangat dan sukacita mengisi setiap sudut Balairung Universitas (BU) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dalam acara Welcoming Service 2025, belum lama ini. Acara perdana yang digelar oleh Campus Ministry bertajuk “Welcome Home: Called to Belong and Serve” ini diikuti sebanyak 1.150 mahasiswa baru UKSW.
Raut wajah ribuan mahasiswa baru tampak memancarkan mimpi, cita-cita, dan harapan membawa cerita baru yang akan mereka tulis di Kampus Indonesia Mini, rumah kedua untuk bertumbuh dan belajar bersama. Kehangatan acara semakin terasa lewat alunan musik rohani, bernyanyi, dan doa bersama membangkitkan semangat untuk memulai perjalanan studi mereka.
Tak berhenti sampai di situ, senyum, tawa, dan tepuk tangan dalam sesi fun games menciptakan suasana penuh keakraban. Di balik sukacita tersebut terselip doa agar setiap langkah mahasiswa baru dipenuhi keberanian, rasa syukur, kasih, dan memenuhi panggilan untuk melayani sesama.
Berakar pada Satya Wacana
Dalam kesempatan ini Kepala Campus Ministry UKSW Pendeta Ferry Nahusona, M.Si., tak hanya menyampaikan sapaan hangatnya, melainkan juga sebagai pembawa firman Tuhan. Pendeta Ferry Nahusona menerangkan Welcoming Service 2025 yang dikemas dalam nuansa ibadah dan penguatan ini bertujuan untuk mengajak mahasiswa baru memulai langkah awalnya bersama Tuhan dan keluarga UKSW.
“UKSW adalah rumah untuk saling menjaga dengan berakar pada Satya Wacana. Kegiatan welcoming service untuk mahasiswa baru pertama kali kami gelar, di mana tema yang diangkat adalah dipanggil untuk menjadi bagian kampus Indonesia Mini dan melayani sesama,” ungkapnya.
Mengawali firman Tuhan, Pendeta Ferry Nahusona mengajar seluruh peserta untuk menyanyikan lagu “Aku Istimewa” yang berdasarkan Mazmur 139;14. Pada momen ini, ia menegaskan bahwa setiap pribadi yang menjadi bagian dari UKSW adalah istimewa.
“Ini rumah kalian, kita semua. Kita butuh kekuatan bersama untuk berjuang bersama. Jadi, ketika kalian menghadapi status baru sebagai mahasiswa, teman-teman semua adalah pejuang dan prajurit yang siap mengalami sebuah perubahan,” tuturnya.
Rumah Kedua
Turut hadir dalam kegiatan Dekan Fakultas Teologi Profesor Pendeta Izak Y.M. Lattu, Ph.D., untuk memberikan sapaan hangatnya kepada seluruh peserta. “Selamat datang di rumah kedua, kalian dididik di sini supaya menjadi warga negara yang baik dan memuliakan Tuhan. Teman-teman ke kampus ini tidak ada yang kebetulan, UKSW tempat yang luar biasa,” ungkapnya.
Acara Welcoming Service 2025 rupanya meninggalkan kesan yang mendalam bagi para peserta. Di antaranya, Kevin Arastian Daud mahasiswa dari Fakultas Sains dan Matematika (FSM) mengaku senang bisa mengikuti acara yang luar biasa ini.
“Happy bisa ikut acara ini, banyak hal baru dan berkat yang melimpah. Selain itu kegiatan ini juga menguatkan mahasiswa baru untuk memiliki dasar berkuliah di UKSW,” beber mahasiswa asal Kalimantan Barat ini.
Selain Kevin, Preti Anugrahni mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) juga mengungkapkan hal serupa. “Sangat seru, khotbahnya juga sangat menyentuh hati. Terima kasih UKSW sudah menerima kami menjadi bagian dari keluarga,” ungkapnya.
Acara ini merupakan kontribusi nyata UKSW dalam mendukung program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) Berdampak yang selaras dengan Asta Cita 4 memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, dan pendidikan. Acara ini juga menegaskan kiprah UKSW dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), ke-4 pendidikan berkualitas. Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 34 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat.
Salam Satu Hati UKSW! (Wiw_TimKomblik/foto: