Duta Besar Wakil Tetap RI untuk ASEAN Hadir di UKSW: Kenalkan ASEAN kepada Mahasiswa 

Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) kembali mendapatkan kesempatan berharga dengan kedatangan Duta Besar Wakil Tetap Republik Indonesia (RI) untuk Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) H. E. M. I. Derry Aman sebagai pembicara dalam Seminar Nasional ASEAN dan Indonesia, baru-baru ini.  Acara yang diinisiasi oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (FISKOM) dan Fakultas Hukum ini diikuti 64 mahasiswa sebagai peserta.

Dalam sapaan hangatnya saat membuka acara, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kealumnian Profesor Yafet Yosafet Wilben Rissy menyampaikan bahwa kehadiran H. E. M. I. Derry Aman merupakan sebuah kehormatan bagi UKSW. “Kami bangga bisa mendapatkan kunjungan bapak Derry Aman untuk memberikan wawasan tentang ASEAN kepada mahasiswa UKSW,” katanya. 

Sebelum memulai pemaparannya, H. E. M. I. Derry Aman mengungkapkan rasa bangganya bisa datang ke UKSW dan bertemu dengan civitas academica yang memiliki pemikiran kritis. “Saya senang bisa datang ke UKSW yang terkenal dengan mahasiswanya yang luar biasa memiliki kemampuan dan keberanian untuk menyampaikan aspirasinya,” katanya.

Sementara itu, koordinator kegiatan BRM Yehizkia Kristalia menyampaikan tujuan dari seminar ini adalah untuk memberikan wawasan tentang ASEAN kepada mahasiswa Fakultas Hukum dan FISKOM. Yehizkia Kristalia berharap ke depannya akan ada banyak kesempatan lain lagi untuk mengundang pakar-pakar yang kompeten disesuaikan dengan jurusan masing-masing. 

“Dengan mengundang pakarnya secara langsung, mahasiswa dapat memahami lebih dalam dinamika geopolitik, perkembangan ASEAN dari tahun ke tahun,” katanya. 

Seminar Nasional ASEAN UKSW
Seminar Nasional ASEAN UKSW

Memiliki Pemikiran Kritis 

Seminar nasional yang dikemas secara interaktif ini dipandu oleh Ketua Pusat Studi ASEAN di UKSW sekaligus dosen Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional FISKOM Dr. Petsy Jessy Ismoyo, S. Hum., M.Si., sebagai moderator.

Mengawali pemaparannya, H. E. M. I. Derry Aman menjelaskan sejarah berdiri dan anggota ASEAN hingga sebuah visi jangka panjang yang menggambarkan ASEAN di tahun 2045. Adapun aspirasi bersama untuk dilakukan adalah ASEAN yang damai, stabil, dan aman serta menjunjung sentralitas ASEAN, perekonomian regional yang lebih integrasi, kompetitif dan siap menghadapi masa depan. 

“Lainnya yang perlu dilakukan bersama yakni masyarakat yang tangguh dan inklusif dengan perlindungan lebih baik serta peningkatan kualitas manusia, identitas ASEAN yang lebih kuat, persatuan yang kokoh, hubungan antar masyarakat semakin erat serta lembaga ASEAN lebih efektif dan gesit,” jelasnya. 

Ia menegaskan bahwa ASEAN harus tetap bersifat strategis, penting, dan relevan, untuk memastikan bahwa ASEAN tetap berarti dan memiliki pengaruh. Tak hanya berbagai wawasan tentang ASEAN, ia juga berpesan kepada peserta untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin mulai dari meningkatkan skill bahasa, kapasitas, dan percaya diri. “Untuk menghadapi persaingan saat ini para mahasiswa harus memiliki kemampuan bahasa asing tidak hanya Bahasa Inggris saja melainkan juga lainnya,” katanya. 

Membuka Mata

Seminar ini mendapatkan apresiasi positif dari para peserta, salah satunya Aprialdo Rafaeel Silitonga mahasiswa Hubungan Internasional FISKOM mengaku materi yang disampaikan oleh H. E. M. I. Derry Aman membuka matanya bahwa Indonesia merupakan natural leaders yang memiliki posisi sentral dalam ASEAN. Selain itu H. E. M. I. Derry Aman juga memberikan sharing pengalaman menjadi seorang diplomat, tips, dan wejangan bagi mahasiswa baik dalam hal hard skill maupun soft skill. 

“Sebagai seorang mahasiswa yang pernah magang di PRRI ASEAN, it’s such an honour melihat Bapak Derry Aman menjadi pembicara di acara seminar UKSW. Materi yang dibawakan terkait pengetahuan dasar dan juga spesifik tentang ASEAN sangat insightful,” ujarnya. 

Kegiatan ini merupakan salah satu kontribusi nyata UKSW untuk mendukung program Diktisaintek Berdampak yang selaras dengan Asta Cita ke 4 yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, dan pendidikan. Acara ini juga menegaskan kiprah UKSW dalam mendukung pencapaian SDGs, ke-4 yaitu pendidikan berkualitas dan ke-17 yaitu kemitraan untuk mencapai tujuan. 

Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 34 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat.

Salah Satu Hati UKSW! (Wiw_TimKomblik/foto:Wiw)

Seminar Nasional ASEAN UKSW
Seminar Nasional ASEAN UKSW
Bagikan:
Facebook
Share
WhatsApp