Dies Natalis ke-69 UKSW: Jadi Kampus yang Berakar, Bertumbuh, dan Berbuah Bagi Sesama 

Nuansa sukacita mengenang perjalanan panjang penuh dedikasi dan perjuangan terpancar dalam Ibadah Syukur Dies Natalis ke-69 Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) yang diikuti oleh warga kampus mulai dari mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, Sekolah Kristen Satya Wacana hingga para para dosen pensiun dan pegawai yang sudah purna tugas, Sabtu (29/11/2025) sore. Turut merayakan hari bahagia ini yakni Pembina dan Pengurus Yayasan Perguruan Kristen Satya Wacana (YPTKSW), pimpinan universitas, fakultas, direktorat, unit serta keluarga besar pendiri UKSW Dr. (H.C) Oeripan Notohamidjojo, S.H., dan Pendeta Basoeki Probowinoto. 

Ibadah syukur yang berlangsung di Balairung Universitas mengajak civitas academica UKSW untuk menghidupi dan menghayati tema besar Dies Natalis ke-69 yakni “Tetaplah Berakar, Bertumbuh, dan Berbuah”. Refleksi firman dibawakan oleh Pendeta Krisapndaru, S.Th., M.Min., dari GKJ Pedan Klaten dikemas apik dalam sajian Ketoprak Anak bersama para siswa SD Kristen Satya Wacana.Pementasan Ketoprak Anak dalam ibadah syukur tahun ini tidak hanya menghadirkan hiburan melainkan menjadi media refleksi yang kuat, mengajak keluarga besar UKSW untuk terus bersyukur, berakar, bertumbuh, dan memberi buah yang berdampak bagi sekitar. 

Selalu Bersyukur

Melalui perannya sebagai Resi Ndaru Jati dalam pentas bertajuk “Tarugung Pangutipan: Pohon Besar Kehidupan”, Pendeta Krisapndaru mendatangi sejumlah civitas academica untuk bertanya makna UKSW dalam kehidupan mereka. “UKSW memiliki kesan mendalam bagi kita semua. Baik itu sebagai rumah yang menyatukan perbedaan, tempat mewujudkan iman dan keyakinan bahkan sebagai kampus yang bersinar dan maju. Kampus ini menjadi luar biasa karena berkat Tuhan sehingga kita perlu bersyukur,” katanya. 

Pendeta Krisapndaru menegaskan bahwa ucapan syukur menjadi dasar supaya UKSW terus memiliki akar yang kuat. UKSW juga bertumbuh dengan memiliki 15 cabang aktif yakni fakultas yang saling mendukung satu sama lain.Tak lupa ia mengajak untuk terus membangun akar yang kuat, bertumbuh bersama dengan menata hati untuk bersatu, dan menghasilkan buah yang membawa berkat bagi banyak orang. 

“Pertumbuhan yang bagus adalah ketika akarnya tidak busuk, artinya tumbuh bersama dengan sukacita dan ucapan syukur menjadikan akar lebih kokoh. Kampus ini sudah menunjukkan buah yang manis melalui berbagai prestasi baik secara internal maupun eksternal,” imbuhnya. 

Ibadah Dies Natalis ke-69 UKSW juga diwarnai dengan suara merdu nan indah dari paduan suara siswa SD Kristen Satya Wacana melalui lagu “Growing in God’s Grace” dan Voice of Satya Wacana Christian University (Voice of SWCU) dengan lagu “Berakar dan Dibangun di dalam Dia”. 

Dies Natalis ke-69 UKSW
Dies Natalis ke-69 UKSW

Tetap Berakar Kuat 

Dalam sambutan hangatnya, Rektor UKSW Profesor Intiyas Utami didampingi Wakil Rektor Bidang Pengajaran, Akademik, dan Kemahasiswaan Profesor Ferdy S. Rondonuwu, Wakil Rektor Bidang Keuangan, Infrastruktur, dan Perencanaan Priyo Hari Adi, Ph.D., Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kewirausahaan Profesor Eko Sediyono, dan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kealumnian Profesor Yafet Yosafet Wilben Rissy, dengan penuh sukacita menyampaikan ucapan syukurnya. 

“Di peringatan Dies Natalis ke-69 UKSW tahun ini, kami pimpinan universitas mengajak semua untuk mengucap syukur dalam banyak hal melalui prestasi siswa, mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, guru, bahkan berbagai fasilitas yang ada saat ini,” katanya dengan penuh bahagia. 

Rektor Intiyas juga mengajak warga kampus baik yang masih aktif maupun yang sudah purna tugas bersama-sama mewujudkan kampus yang inklusif, menjadi rumah yang menghargai perbedaan, berakar pada motto UKSW yakni Takut akan Tuhan, serta memberi buah yang berdampak bagi gereja dan bangsa. 

“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak terutama para pendahulu UKSW yang sudah menjadi insan unggul dengan meletakkan dasar yang kuat sehingga bisa berdiri hari ini, kita akan menjaga api yang sudah dinyalakan dan memperjuangkan apa yang telah diletakkan,” tuturnya. 

Puncak acara ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Rektor UKSW bersama para wakil rektor sebagai simbol pengharapan dan ungkapan syukur yang kemudian diberikan kepada perwakilan mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, guru, purna tugas, pengurus YPTKSW, dan keluarga Dr. (H.C) Oeripan Notohamidjojo, S.H. Setelah itu dilanjutkan dengan pemberian tali asih oleh Wakil Rektor Bidang Keuangan, Infrastruktur, dan Perencanaan Priyo Hari Adi, Ph.D., kepada dua puluh lima purna tugas dosen dan tenaga kependidikan yang telah memberikan dedikasinya bagi UKSW.  

Ibadah Syukur Dies Natalis ke-69 UKSW ini merupakan kontribusi nyata kampus dalam mendukung program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) Berdampak yang selaras dengan Asta Cita 4 yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, dan pendidikan. Selain itu juga menegaskan kiprah UKSW dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), ke-4 pendidikan berkualitas. Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 34 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. Salam Satu Hati UKSW! (Wiw_TimKomblik/foto:Hes,Des)

Dies Natalis ke-69 UKSW
Dies Natalis ke-69 UKSW
Bagikan:
Facebook
Share
WhatsApp