Launching perdana Satya Wacana Marching Band ikut memeriahkan Peringatan Dies Natalis ke-69 Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dalam Rapat Terbuka Senat Universitas, Senin (1/12/2025). Peluncuran ditandai dengan penyerahan tongkat mayoret dari Rektor UKSW Profesor Intiyas Utami kepada Drs. Agastya Rama Listya, MSM., Ph.D., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), sebagai simbol dimulainya era baru unit musik prestisius di kampus.
Peluncuran ini menjadi tonggak penting pengembangan seni pertunjukan di UKSW, sekaligus melanjutkan inisiatif pembentukan Satya Wacana Marching Band dan Satya Symphony Orchestra yang mulai dirintis sejak tahun lalu. Kehadirannya diharapkan menjadi wajah baru promosi kampus di tingkat nasional maupun internasional.
Penampilan Perdana dan Komposisi Anggota
Pada momen peluncuran, Satya Wacana Marching Band menampilkan dua repertoar, yakni Kampuang Nan Jauh di Mato dan Joy to the World, dengan fokus pada permainan instrumen. Meskipun waktu persiapan hanya sekitar delapan minggu dan sebagian besar anggota masih pemula, penampilan perdana ini mendapat apresiasi hangat dari undangan.
Keanggotaan marching band terdiri atas mahasiswa aktif, alumni, dan staf dari berbagai fakultas, dengan rencana pembukaan rekrutmen lanjutan untuk menjaring lebih banyak talenta. Unit baru ini diperkuat dengan instrumen lengkap mulai dari perkusi, brass, hingga alat melodis seperti xylophone dan vibraphone yang menjadikannya formasi marching band yang siap dikembangkan ke level lebih tinggi. Tim pembentuk terdiri dari Drs. Agastya Rama Listya, Dr. Deta Maria Sri Darta, M. Hum., Yohanes Ruswanto, M.Sn., Poedji Soesila, M.A., Leo Agung Rupiono, M.Pd., dan Cefy Putra Handika mengoordinasikan seluruh proses rekrutmen dan latihan.
Latar Belakang dan Tantangan Pembentukan
Dekan FBS, Drs. Agastya Rama Listya, menyampaikan bahwa marching band ini diharapkan menjadi wajah baru UKSW di berbagai ajang prestasi. “Seperti Paduan Suara Mahasiswa, kami ingin marching band dan nantinya Satya Symphony Orchestra menjadi kekuatan baru yang dapat mempromosikan UKSW serta membuka peluang prestasi,” katanya.
Pelatih Cefy Putra Handika, S.Mus., menekankan perjalanan inspiratif membangun dari awal dalam waktu persiapan yang singkat. “Meski sebagian besar anggota baru pertama kali terjun ke dunia marching band, semangat mereka benar-benar mengagumkan. Dengan dukungan alat yang ada dan kerja keras bersama, kami yakin unit ini akan berkembang dengan sangat cepat,” ungkapnya positif.
Sementara itu, pelatih lainnya Budi Wiryawan, S.Sn. menekankan perjalanan inspiratif membangun dari awal dalam waktu persiapan yang singkat. “Meski sebagian besar anggota baru pertama kali terjun ke dunia marching band, semangat mereka benar-benar mengagumkan. Dengan dukungan alat yang ada dan kerja keras bersama, kami yakin unit ini akan berkembang dengan sangat cepat,” ungkapnya positif.

Kesan Anggota dan Harapan Ke Depan
Antusiasme juga datang dari para pemain. Jacques Paat, mahasiswa Program Studi Sistem Informasi, mengungkapkan bahwa pengalamannya sangat menyenangkan. “Semoga anggota bertambah dan kami dapat ikut serta dalam berbagai lomba ke depan,” harapnya.
Patrick Oliver Katang, S.Psi., alumni UKSW dan pemain euphonium Satya Wacana Marching Band, berharap peluncuran ini memicu antusiasme lebih luas dari mahasiswa, dosen, dan staf untuk bergabung, serta membawa marching band ini berkembang menjadi wadah bermanfaat dan berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.
Vokal tamu dari Voice of Satya Wacana Christian University (SWCU), Oktavia Ratna S.I.Kom., menyatakan bahwa ia merasa bangga melihat UKSW memiliki marching band. “Bangga bisa ikut mendukung. Semoga lebih banyak mahasiswa berbakat yang bergabung,” ujarnya.
Peluncuran ini memperkaya rangkaian Dies Natalis ke-69 bertema “Tetaplah Berakar, Bertumbuh, dan Berbuah”, memperkuat identitas UKSW di bidang non-akademik. Peluncuran Satya Wacana Marching Band menjadi kontribusi konkret UKSW dalam program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) Berdampak, sejalan dengan Asta Cita 4 yang menekankan penguatan sumber daya manusia (SDM) melalui pengembangan bakat seni, kreativitas, dan disiplin mahasiswa. Inisiatif ini juga memperkuat komitmen UKSW terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 tentang pendidikan berkualitas melalui unit kegiatan mahasiswa yang holistik, serta SDGs ke-3 tentang kesehatan dan kesejahteraan dengan mengintegrasikan unsur olahraga dan seni untuk menyalurkan energi positif sivitas akademika.
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 34 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat.
Salam Satu Hati UKSW! (Arl_TimKomblik/foto:Hes,Des)