Torehkan Jejak Global! Doktor Ilmu Komputer FTI UKSW Luluskan Dr. Qurotul Aini, Hasilkan 19 Publikasi Tembus Jurnal Scopus dan Raih IPK Sempurna 

Karya ilmiah berdampak bagi masyarakat kembali dihasilkan oleh Program Studi (Prodi) Doktor Ilmu Komputer (DIK) Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dengan melahirkan doktor baru di bidang teknologi. Kali ini dari Dr. Qurotul Aini, S.Kom., M.T.I., yang sukses meraih gelar doktornya setelah menyelesaikan Yudisium DIK yang dipimpin langsung oleh Dekan FTI Profesor Ir. Daniel H.F. Manongga, M.Sc., Ph.D., di Auditorium Ds. S. Djojodihardjo, Selasa (11/11/2025). 

Berkat karyanya berjudul “Integrasi Technology Readiness ke dalam Pemodelan Adopsi Pengguna Smart Air Quality Monitoring System Berbasis UTAUT2”, Dr. Qurotul Aini sukses melahirkan luaran penelitian berdampak yakni sembilan belas publikasi jurnal nasional dan internasional, satu hibah Penelitian Disertasi Doktor (PDD), satu buku referensi, satu hak cipta kekayaan intelektual serta tiga buku International Standard Book Number (ISBN). 

Karya ilmiah berdampak tersebut berhasil membawa Dr. Qurotul Aini untuk meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna yakni 4.00 dengan predikat Pujian. Karyanya juga berhasil menembus jurnal bereputasi internasional terindeks Scopus 1, Scopus 2, Scopus 3, dan telah dibaca oleh 5000 pembaca di dunia, hal ini menjadi bukti kualitas penelitian dan dedikasi akademiknya. 

Smart AQMS

Disertasi Dr. Qurotul Aini berangkat dari kondisi kualitas udara di Kota Tangerang yang pernah mencapai Air Quality Index sebesar seratus enam puluh satu, yang termasuk kategori tidak sehat. Keadaan tersebut diperkuat oleh pernyataan Wali Kota Tangerang serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang menegaskan bahwa kualitas udara sangat mempengaruhi kesehatan masyarakat.

Dalam orasi ilmiahnya, dosen Universitas Raharja Tangerang, Banten, ini menerangkan kualitas udara menjadi isu mendesak di tingkat global dan berkaitan langsung dengan upaya pencapaian tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada target kesehatan dan lingkungan berkelanjutan. Namun, penerimaan Air Quality Monitoring System (AQMS) masih kurang, terutama karena rendahnya behavioral intention to use (BIU) yang dipengaruhi oleh user readiness dalam mengadopsi teknologi baru. 

“Untuk menjawab tantangan ini, dikembangkan Smart AQMS, sistem pemantauan berbasis middleware adaptif yang dirancang dengan pendekatan HCI (Human-Computer Interaction-red) dan dimodelkan dengan UTAUT2 (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2-red),” ungkapnya. 

Penelitian ini mengeksplorasi sembilan variabel krusial yaitu Effort Expectancy (EE), Performance Expectancy (PE), Social Influence (SI), Facilitating Condition (FC), Hedonic Motivation (HM), Price Value (PV), Habit (HB), dan Technology Readiness (TR). Penelitian ini menegaskan pentingnya integrasi TR ke dalam UTAUT2, dan memperkuat relevansi pendekatan HCI dalam pengembangan smart environment.

Disertasi ini menghasilkan model konseptual serta rekomendasi desain sistem yang adaptif dan modular terhadap keberagaman karakteristik pengguna, sehingga dapat mendorong keterlibatan aktif, berkelanjutan dalam aktivitas Smart AQMS yang berdampak.

“Penelitian ini tentu tidak berhenti di sini. Langkah berikutnya telah disiapkan melalui rencana penelitian lanjutan, pendanaan PKM (Program Kreativitas Mahasiswa-red), program hilirisasi, dan penelitian terapan bersama tim pembimbing. Model yang diusulkan dalam penelitian ini terbukti mendukung AQMS secara teoritis dan praktis, serta telah memberikan dampak global,” bebernya. 

Doktor Ilmu Komputer UKSW hasilkan riset Smart AQMS berdampak
Doktor Ilmu Komputer UKSW hasilkan riset Smart AQMS berdampak

Prestasi Membanggakan

Kesuksesan Dr. Qurotul Aini dalam meraih gelar doktor ini tak lepas dari bimbingan promotor Profesor Ir. Daniel H.F. Manongga serta ko-promotor Dr. Irwan Sembiring, S.T., M.Kom., dan Profesor Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM., dari Universitas Raharja, Tangerang, Banten. 

“Prestasi Dr. Qurotul Aini sangat mengagumkan. Dengan IPK 4, dalam waktu tiga tahun beliau telah menghasilkan 19 karya publikasi hingga buku ISBN. Ini adalah capaian yang luar biasa. Sebenarnya, perjalanan studi beliau sangat cepat, dalam dua tahun harusnya sudah layak diuji,” ungkap Profesor Ir. Daniel H.F. Manongga dengan penuh rasa bangga. 

Dekan FTI tersebut juga mengucapkan terima kasih kepada Universitas Raharja, Tangerang, Banten, yang telah mempercayakan para dosennya untuk menempuh pendidikan doktor di FTI UKSW. Dr. Qurotul Aini menjadi doktor ke-11 bidang Ilmu Komputer yang dihasilkan oleh Prodi DIK FTI. “Ini merupakan suatu kehormatan bagi kami untuk mendidik mereka, dan mudah-mudahan apa yang telah mereka dapat dari UKSW bisa bermanfaat dan berdampak,” tuturnya.  

Turut hadir dalam acara ini Rektor Universitas Raharja, Tangerang, Banten, Dr. Po Abas Sunayya, M.Si., Rektor Universitas Ichsan Satya DY. Royani, M.Kep., dan Rektor Universitas Catur Insan Cendekia Assoc. Profesor DY. Chandra Lukita, S.E., M.M., M.TI., beserta jajarannya. 

UKSW Mendunia

Dalam kesempatan ini Dr. Po Abas Sunayya mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian yang diraih oleh Dr. Qurotul Aini. “Selamat atas prestasi luar biasa yang diraih. Saya percaya ini berkat pembelajaran di UKSW yang sudah mendunia dan semoga hal ini dapat menjadi contoh bagi kampus-kampus lain. Kampus UKSW sangat menginspirasi dan kami percaya akan lahir semakin banyak doktor baru dari sini,” katanya. 

Ia berharap Universitas Raharja, Tangerang, Banten bersama UKSW dapat terus menjalin kerja sama yang saling berdampak. Sebagai kampus yang masih muda, kami banyak belajar dari UKSW. “Saya juga ingin menyampaikan apresiasi kepada pimpinan dan seluruh tenaga kependidikan UKSW yang telah banyak membantu. Kita akan terus berkolaborasi, saling bertukar pengetahuan, dan terus belajar sehingga dapat menikmati hasil yang bermanfaat bagi banyak pihak,” imbuhnya. 

Yudisium DIK FTI UKSW merupakan salah satu kontribusi nyata UKSW untuk mendukung program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) Berdampak yang selaras dengan Asta Cita 4 memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, dan pendidikan. Pencapaian gelar doktor ini menandaskan komitmen UKSW untuk berkontribusi dalamSustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas dan ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan. Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 34 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. Salam Satu Hati UKSW! (Wiw_TimKomblik/foto:Wiw)

Doktor Ilmu Komputer UKSW hasilkan riset Smart AQMS berdampak
Doktor Ilmu Komputer UKSW hasilkan riset Smart AQMS berdampak



Bagikan:
Facebook
Share
WhatsApp