Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) merayakan Dies Natalis ke-19 melalui Pentas Budaya yang penuh kemeriahan, menekankan keberagaman sebagai kekuatan utama fakultas. Acara ini menjadi puncak rangkaian kegiatan yang dimulai sejak awal Desember 2025, mengusung tema “Dari Timur ke Barat, Melayani Sesama untuk Kemuliaan Tuhan”.
Puncak perayaan berlangsung belum lama ini, dibuka resmi oleh Wakil Rektor Bidang Keuangan, Infrastruktur, dan Perencanaan (WR KIP), Priyo Hari Adi, Ph.D., Dekan FIK Ir. Ferry Fredy Karwur, Ph.D., Wakil Dekan Priska Lydia S Pulungan, Ph.D., serta Kepala Campus Ministry Pendeta Ferry Nahusona, M.Si., melalui pemukulan alat musik tradisional taganing. Acara diwarnai sesi ethnic food bazaar, penampilan fashion show etnis dari seluruh program studi, tarian, musik etnis, drama, serta band oleh perwakilan Prodi Pendidikan Jasmani,Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR), Gizi, Keperawatan, dan Teknologi Pangan. Kemeriahan bertambah dengan penampilan mahasiswa internasional dari Bangladesh dan Madagaskar, pemutaran video testimoni alumni, talent show FIK, serta penampilan spesial alumni Wilsa Talakua.
Dalam sambutannya, Dekan FIK, Ir. Ferry Fredy Karwur, Ph.D., menekankan bahwa keberagaman budaya dari berbagai latar belakang memperkaya dinamika akademik dan membentuk identitas fakultas yang inklusif serta progresif. Ia berharap civitas academica memperkuat identitas pribadi melalui keunikan budaya masing-masing, sehingga fakultas terus tumbuh sebagai ruang kreativitas yang menyatukan motif-motif Nusantara seperti tenun tradisional.
WR KIP Priyo Hari Adi, Ph.D., yang mewakili Rektor UKSW Profesor Intiyas Utami, menyampaikan ucapan selamat atas pertumbuhan luar biasa FIK di usia remaja ini. Beliau mengharapkan fakultas semakin bersinar melalui pengembangan pendidikan, kerja sama nasional-internasional, dan lulusan kompetitif yang memberi warna bagi UKSW serta dunia kesehatan di tengah tantangan kebutuhan tenaga medis yang tinggi.
Tema Dies Natalis tahun ini mengajak seluruh civitas academica FIK untuk menjadi terang bagi sesama melalui iman yang kokoh, syukur yang tumbuh, serta kasih yang diwujudkan dalam pelayanan nyata.
“Keberagaman budaya dari timur hingga barat menjadi kekayaan yang menyatukan kita sebagai keluarga besar FIK, sehingga kita dapat melangkah bersama untuk memuliakan Tuhan melalui karya pendidikan, pengabdian, dan pelayanan kesehatan,” jelas Maria Dyah Kurniasari, Ph.D., selaku penanggung jawab Dies Natalis tahun ini.
Mitra FIK dari Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan, Muh. Aziz Anwar, menambahkan harapan sinergi erat antara fakultas, mitra praktik, dan mahasiswa untuk mencetak tenaga kesehatan profesional dan berintegritas.

Pencapaian FIK
Melalui wawancara singkat dengan Maria Dyah Kurniasari selaku Kepala Program Studi Ilmu Keperawatan FIK, tercatat berbagai kemajuan penting FIK. Termasuk peningkatan kolaborasi nasional dan internasional, pengembangan aktivitas akademik, penelitian, pengabdian masyarakat, serta perkembangan organisasi kemahasiswaan. Bidang penelitian menunjukkan lonjakan publikasi ilmiah di jurnal internasional bereputasi dalam beberapa tahun belakangan.
Pada 2016, FIK berubah menjadi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), diikuti izin pendirian Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter pada 2023, transformasi kembali menjadi FIK pada 2024 dengan prestasi indeks sitasi tertinggi di UKSW serta akreditasi Unggul untuk Prodi Gizi, dan izin Program Pendidikan Profesi Ners pada 2025 untuk mendukung lulusan kompetitif.
Rangkaian Kegiatan Sebelum Puncak
Rangkaian Dies Natalis dimulai pada Senin, 8 Desember 2025, dengan Kebaktian Senin UKSW sebagai ungkapan syukur bersama. Selanjutnya, mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR) menggelar Traditional Games Fair di Student Center UKSW, menampilkan permainan tradisional dari berbagai daerah Indonesia untuk mengajak civitas academica berpartisipasi. Kegiatan ini mencerminkan komitmen FIK dalam memadukan pendidikan dengan pelestarian budaya lokal.
Acara dihadiri mahasiswa, dosen, tendik, serta tamu undangan, menciptakan suasana hangat yang menonjolkan kekompakan dan kebanggaan terhadap fakultas. Pemilihan best performance dari setiap prodi menjadi penutup interaktif sebelum grand final, menjadikan Dies Natalis ke-19 lebih inklusif dan ekspresif dibanding tahun sebelumnya. Harapan ke depan mencakup pertumbuhan FIK melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi, inovasi penelitian, dan lulusan humanis yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Peringatan Dies Natalis ke-19 FIK UKSW tersebut selaras dengan Tujuan Berkelanjutan (SDGs) 4 pendidikan berkualitas, disertai kontribusi pada SDGs 16 perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh, dan SDGs 17 kemitraan untuk mencapai tujuan. Hal ini sejalan dengan Asta Cita Presiden, Asta Cita 4 yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, Asta Cita 5 penguatan riset dan inovasi, Asta Cita 6 pemerataan akses pendidikan, dan Asta Cita 8 internasionalisasi & kemitraan.
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 34 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. Salam Satu Hati UKSW! (Arl_TimKomblik/foto:DivpromKomblik)
