“Wir haben immer noch Chancen, unsere Träume zu verwirklichen, solange der Gott uns die Zeit zum Leben gibt” (Jika Tuhan masih memberikan nafas dan kesehatan, maka kita masih mempunyai kesempatan)

Setelah menyelesaikan studi S1 di Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Satya Wacana Salatiga tahun 2019, saya memulai karir dengan berangkat ke Jerman Oktober 2020. Tujuan melanjutkan studi master atau S2. Melalui Program Aupair yang adalah program pertukaran budaya di mana kita akan mendapatkan kesempatan untuk tinggal bersama penduduk lokal. Sembari mengembangkan kemampuan berbahasa Jerman saya melalui sekolah bahasa, sayapun mengurus penyetaraan ijazah dan dokumen-dokumen lain untuk keperluan legalitas dan administrasi.

Saat ini saya bekerja sebagai perawat di ruangan Geriatri dan Rehabilitasi di Ketteler Krankenhaus, Germany (RS Swasta). Saya telah bekerja selama setahun dan delapan bulan, setelah sebelumnya saya menjalani praktek selama lima belas bulan dan lulus dalam ujian keperawatan. Selama di Jerman saya mengalami beberapa kesulitan terutama dalam segi bahasa. Karena kekompleksan struktur bahasa dan sulitnya pelafalannya, membuat saya kesulitan berkomunikasi dan menjadikan saya kurang percaya diri dalam bersosialisasi. Selain itu jenis makanan yang sangat berbeda dengan makanan di Indonesia dan perbedaan iklim dan adanya empat musim juga membuat saya mengalami beberapa alergi sehingga menghambat aktivitas saya. Namun di sisi lain budaya disiplin dan tegasnya orang Jerman membuat mental saya terbentuk, sehingga membuat etos kerja saya menjadi lebih baik dan memotivasi saya untuk bekerja dengan sebaik mungkin.

Program pembelajaran yang saya terima selama berkuliah di UKSW dan proses pembimbingan tugas akhir oleh Ibu Desi membuat saya memiliki bekal yang cukup baik untuk memulai karir saya di Jerman. Pengetahuan tentang dunia keperawatan yang saya dapatkan sangat relevan dengan apa yang saya praktekkan sebagai perawat. Sikap profesional dan etos kerja yang terbentuk selama berkuliah juga membuat saya memiliki mental yang kuat, serta disiplin dalam dunia kerja.

Pengalaman berkesan ucap Felita yang berasal dari Gubug Grobogan “Memiliki teman kuliah dari berbagai macam suku yang ada di Indonesia, belajar untuk berpikir kritis di situasi apapun, mendapat kesempatan dalam berorganisasi di lingkungan kampus sehingga bermanfaat dalam bermasyarakat dan kesempatan untuk mendapatkan beasiswa sehingga saya termotivasi untuk belajar lebih sungguh sungguh“.

Felita berharap FKIK UKSW memperbanyak fasilitas praktek dalam Lab untuk menunjang skill mahasiswa. UKSW dapat terus mencetak generasi yang kompeten di bidang masing masing dan bisa bersosialisasi dan diterima baik di kalangan masyarakat serta selalu ingat Tuhan dalam hal apapun.

Bagikan di jejaring sosial: