Cegah Stunting, Cielo dari UKSW Raih Juara Putra Duta GenRe Jawa Tengah Lewat SI RANTING

Upaya inovatif mencegah stunting membawa Cielo Octaviano, mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), meraih Juara 3 Kategori Putra Duta Generasi Berencana (GenRe) Provinsi Jawa Tengah. Lewat program bertajuk SI RANTING (Strategi Inovatif Pencegahan Stunting), Cielo kembali mengharumkan nama kampusnya di ajang prestisius tingkat provinsi ini.

Cielo, sapaan akrabnya ini telah menimba ilmu pengetahuan tentang Program Generasi Berencana sejak ia duduk bangku kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kecintaannya terhadap program Generasi Berencana membawa Cielo menjadi bagian dari Forum Generasi Berencana Provinsi Jawa Tengah periode 2022-2024 dan kemudian ia dinobatkan sebagai Duta Generasi Berencana Kota Salatiga tahun 2024.

“Sangat bersyukur bisa mendapatkan penghargaan dan juara Putra Duta Generasi Berencana di tingkat Provinsi Jawa Tengah. Terima kasih kepada semua pihak yang terus mendukung. Satu moto hidup yang saya pegang yakni sebaik-baiknya manusia adalah ketika dia bisa bermanfaat bagi orang sekitar,” ungkap Cielo saat diwawancarai secara daring baru-baru ini. 

Perjalanan Cielo untuk meraih juara di tingkat provinsi Jawa Tengah bukanlah hal yang mudah, berbagai tahapan seleksi harus ditempuhnya. Tahapan tersebut mulai dari seleksi tingkat kota, kemudian lanjut di tingkat provinsi dengan melewati tahapan pra karantina, karantina, dan penjaringan 10 besar.

“Sebelum mengikuti kompetisi, saya telah mempersiapkan diri mulai dari Genre Goes to School ke lima belas sekolah sebagai bukti nyata memberikan edukasi. Selain itu, mentoring dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Salatiga, melakukan pengabdian untuk mendampingi sebagian balita yang terdampak stunting di Kota Salatiga hingga melakukan audiensi kepada Wali Kota Salatiga, Dinas Sosial serta stakeholder lainnya,” jelas Cielo. 

SI RANTING

Bagi pemuda asal Kota Salatiga ini, menjadi Duta Generasi Berencana bukan hanya sekadar jabatan atau selempang yang terletak di bahu. Namun menjadi pribadi yang bisa memberikan kebermanfaatan bagi orang lain secara bermakna dan berdampak yang tercermin dalam program kerja “Sinergi Remaja Tanggap Stunting (SI RANTING)”. Sebagai Duta Generasi Berencana sekaligus pemuda Salatiga, langkah kecil ini dirancang sebagai bukti untuk memberikan dampak nyata kepada masyarakat.  Selain itu, kegiatan edukasi secara online dan offline juga dilakukan melalui program Bincang Ceria Asik dan Bermakna (BICARA) dengan menghadirkan narasumber yang profesional pada bidangnya.

“Program SI RANTING berfokus kepada pencegahan stunting dari hulu khususnya pencegahan anemia sedini mungkin dengan pengoptimalan tablet tambah darah yang berkolaborasi dengan berbagai pihak. Dengan pemantauan yang rutin, serta menerapkan gaya hidup yang sehat melalui edukasi INI GENTING dan ISI PIRINGKU,” terangnya. 

Lebih jauh diceritakannya, menjadi role model yang konsisten mengedukasi remaja mengenai pentingnya perencanaan kehidupan berkeluarga, kesehatan reproduksi, dan pengembangan karakter merupakan salah satu rencana jangka panjangnya. Selain itu, ia juga berkomitmen untuk menciptakan ruang aman dan inklusif, di mana remaja bisa berdiskusi tanpa takut dihakimi, sekaligus mendorong mereka untuk mengenali potensi diri serta membuat keputusan yang bertanggung jawab untuk masa depan.

“Saya juga berencana mengembangkan program berbasis komunitas seperti kelas inspirasi, diskusi kelompok remaja, hingga konten digital edukatif yang mudah diakses. Tidak hanya di kota, tapi juga menjangkau remaja di daerah yang minim akses informasi. Dalam jangka panjang, saya ingin membentuk Youth Empowerment Hub, sebuah wadah kolaboratif lintas pelajar, pemuda, dan tenaga profesional yang dapat terus bergerak meski masa jabatan saya selesai,” pungkasnya. 

Prestasi ini menjadi wujud nyata komitmen UKSW terhadap program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) Berdampak yang selaras dengan Asta Cita 4 memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, dan pendidikan. Pencapaian ini juga menegaskan kiprah UKSW dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada poin ke-4 pendidikan berkualitas dan ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan. Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 32 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat.

Salam Satu Hati UKSW! (Wiw_TimKomblik/foto:Wiw)

BACA JUGA:

Bagikan di jejaring sosial: