Pionir Inovasi Pertanian Ramah Lingkungan dan Sosial

Eka Mardiyono, alumnus Fakultas Pertanian UKSW, merupakan sosok yang telah mengukir prestasi gemilang di bidang agronomi. Ketika memilih jurusan di UKSW, Eka belum memiliki gambaran jelas tentang masa depannya. Namun, keyakinannya bahwa kebutuhan pangan akan selalu berkembang dan terus didorong oleh inovasi teknologi menjadi pemandu langkahnya.

Selama di UKSW, Eka terlibat dalam diskusi lintas disiplin ilmu yang sangat memperkaya wawasannya. Meski hanya sedikit terlibat dalam penelitian Lembaga Penelitian Universitas (LPU), pengalaman-pengalaman ini secara tidak langsung mempersiapkan Eka untuk berperan besar di dunia pertanian, terutama melalui inovasi-inovasi yang ia ciptakan.

Pengalaman praktikum Ekologi di Rawa Pening juga meninggalkan kesan mendalam bagi Eka. Dari kajian ini, ia menyadari potensi besar sedimentasi sebagai tambang bernilai bagi lingkungan. Pengalaman ini menjadi salah satu inspirasi yang mendorong Eka untuk terus berkarya di bidang pertanian.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di UKSW, Eka memulai karir di dunia pertanian dengan berbagai tantangan. Memulai bisnis pertanian bukanlah hal yang mudah bagi Eka. Tantangan besar yang dihadapinya adalah meyakinkan petani untuk menerima metode baru seperti soilblock dan penanaman Leaf onion dengan True Seeds. Namun, dengan tekad kuat dan pemahaman mendalam yang ia peroleh dari UKSW, Eka berhasil membangun bisnis yang didasari oleh prinsip keberlanjutan.

Salah satu pencapaian yang paling dibanggakan Eka adalah keberhasilannya menemukan media semai ramah lingkungan yang dikenal dengan nama Soilblock pada 2007, serta upayanya dalam pemurnian benih lokal sejak tahun 2011. Inovasi-inovasi ini tidak hanya menurunkan biaya produksi petani, tetapi juga membawa perubahan besar dalam industri pertanian Indonesia. Eka juga menjadi pionir dalam pengembangan industri Frozen Vegetables untuk ekspor pada tahun 1992, serta memainkan peran kunci dalam pengembangan budidaya bawang merah dengan metode True Seeds Shallot selama satu dekade terakhir.

Setelah sepuluh tahun, inovasi soilblock akhirnya diterima luas, bahkan hingga ke tingkat nasional, menjadi program pembibitan hortikultura yang didukung oleh pemerintah Indonesia.

Eka percaya bahwa bisnis pertanian harus selalu berdampingan dengan misi sosial. Salah satu kontribusi sosial terbesar yang telah dilakukannya adalah melalui program Training of Trainer yang diadakan bersama Kementerian Pertanian pada tahun 2022-2023. Melalui program ini, Eka berbagi teknologi soilblock ke seluruh Indonesia, membantu petani mengurangi biaya produksi dan meningkatkan efisiensi. Menariknya, Eka memilih untuk tidak mematenkan teknologi ini, melainkan menyebarkannya secara luas agar dapat diadopsi oleh petani di seluruh negeri.

Dalam menjalankan bisnisnya, Eka selalu menekankan pentingnya keseimbangan antara keuntungan bisnis dan kontribusi sosial. Bagi Eka, alam adalah pilar utama dalam usaha pertanian, dan menjaga harmoni antara manusia, hewan, dan alam adalah kunci keberlanjutan. Prinsip inilah yang mendorongnya untuk terus berinovasi dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial.

Jika Eka bisa kembali ke masa lalu, ia akan menasehati dirinya untuk lebih fokus pada pertanian ramah lingkungan, bahkan mungkin menciptakan rumus matematis untuk mendukungnya. Ia juga sangat terkesan dengan “Creative Minority” dan filosofi yang ditanamkan oleh UKSW, yang menurutnya memberikan kebebasan dan ruang bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi berbagai disiplin ilmu.

Eka Mardiyono adalah contoh nyata dari seorang alumni UKSW yang tidak hanya berhasil secara profesional, tetapi juga memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat. Dalam perayaan Dies Natalis ke-68 UKSW, ia berpesan agar nilai-nilai “Creative Minority”, filosofi hidup yang mendalam, dan rasa takut akan Tuhan terus dibudayakan dalam perkuliahan. Eka juga menekankan pentingnya ruang eksplorasi yang terintegrasi bagi mahasiswa, agar mereka siap menghadapi tantangan global dengan bekal ilmu yang solid.

Pengalaman Eka selama berkuliah di UKSW, terutama dalam belajar ilmu multidisiplin dan praktek lapangan yang relevan, telah memotivasinya untuk terus berkontribusi dalam dunia pertanian. Dengan dedikasi dan semangatnya, Eka Mardiyono telah membawa perubahan yang signifikan dan menginspirasi banyak orang di sekitarnya.

Bagikan di jejaring sosial: