Dua tim dari Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) berhasil menyandang gelar juara dalam ajang Lomba Kreativitas dan Inovasi (Krenova) Kota Salatiga, tahun 2023. Tim dari Program Studi (Prodi) Kimia berhasil meraih Juara 1 Kategori Umum dengan judul karya Minyak Biji Labu Kuning (Cucurbita Moschata) mengandung Skualen Produk Antara Pangan Fungsional. Tim ini beranggotakan tiga dosen, yaitu Dra. Hartati Soetjipto, M.Sc., Dr. A. Ign Kristijanto, M.S., dan November Rianto Aminu, M.Sc.
Lainnya, tim dari Program Studi Fisika berhasil meraih Juara 2 kategori umum dengan judul Inisiasi Penanganan Stunting dan Sanitasi Ibu Hamil (INSTING IBU). Anggota tim ini merupakan kolaborasi antara mahasiswa dengan tenaga kependidikan, yang terdiri dari Fisya Tari Mindarningtyas, Esra Paskah, Priscilia Vicka Clarita Tinanta dan laboran Tri Sunarno S.Si.
Rektor UKSW Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., dan juga Wakil Rektor di UKSW berkesempatan menerima kedua tim seusai Ibadah Senin (05/06/2023) di Balairung Universitas. Rektor Intiyas menyampaikan rasa bangganya atas prestasi yang berhasil diraih oleh dosen, mahasiswa dan juga tenaga kependidikan UKSW. Kolaborasi ini diharapkan dapat membawa nama UKSW semakin berkibar dalam kegiatan lainnya.
Siapkan maju ke provinsi
Ditemui seusai Ibadah Senin, kedua tim mengaku senang atas prestasi yang diraihnya. Baik Dra. Hartati Soetjipto, M.Sc., dan Tri Sunarno S.Si., tidak menargetkan menjadi juara di ajang yang rutin diadakan oleh Pemerintah Kota Salatiga ini.
“Saingannya banyak, total ada 32 tim yang mengikuti Krenova tahun ini. Sama sekali tidak menyangka kalau akhirnya bisa menjadi juara ke dua,” kata Tri Sunarno S.Si mewakili timnya.
Saat ini kedua tim sedang bersiap untuk maju ke Lomba Krenova Tingkat Provinsi Jawa Tengah, Juli mendatang. Dalam persiapannya, kedua tim bersama pemenang dari kategori pelajar mendapatkan pendampingan dari Pemerintah Kota Salatiga.
Mewakili timnya, Dra. Hartati Soetjipto, M.Sc., berharap bisa memberikan yang terbaik di Krenova tingkat provinsi. Senada, Tri Sunarno S.Si., dan tim juga berharap bisa meraih prestasi di ajang tingkat provinsi nanti.
Kali ini adalah kali kedua bagi Tri Sunarno S.Si., dan Fisya Tari Mindarningtyas mengikuti Lomba Krenova. Dengan pengalaman sebelumnya, keduanya berharap bisa memberikan yang lebih baik lagi di Krenova tingkat provinsi.
Sekilas minyak labu kuning
Penelitian tentang minyak biji labu kuning sudah berjalan sejak tahun 2019. Dari penelitian yang sudah berjalan dua setengah tahun ini didapatkan hasil bahwa biji labu kuning menghasilkan Skualen paling banyak dibanding dari jenis labu lainnya.
Minyak biji labu kuning merupakan suatu produk antara untuk membuat pangan fungsional karena mengandung senyawa bio aktif Skualen yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh serta bernilai ekonomi tinggi.
“Skualen sudah terbukti sangat berkhasiat untuk kesehatan kulit, sebagai agensia anti kanker dan untuk detoksifikasi. Bahan ini juga digunakan sebagai salah satu bahan dasar pembuatan vaksin, termasuk vaksin Covid-19,” terang Hartati Soetjipto.
Disebutkannya, sebelumnya Skualen ditemukan di dalam minyak hati ikan hiu laut sehingga ikan ini diburu.
“Padahal kita tahu Hiu laut dalam termasuk mamalia yang reproduksinya sangat lambat. Sehingga dengan penelitian ini, kita bisa memperoleh Skualen yang sifatnya eco Skualen, ramah lingkungan, tidak dari hiu,” imbuh Hartati Soetjipto.
Minyak biji labu kuning diperoleh dengan metoda ekstraksi dingin secara maserasi menggunakan pelarut yang cocok, kemudian dilanjutkan dengan pemurnian. Hasil minyak yang diperoleh diuji mutunya sesuai SNI minyak nabati. Produk yang dihasilkan berupa minyak Biji Labu Kuning yang kaya akan skualen. Meskipun saat ini minyak biji labu kuning baru dihasilkan dalam skala laboratorium, Hartati dan tim percaya minyak ini dapat diproduksi dalam jumlah besar mengingat Salatiga juga dapat menghasilkan labu kuning atau sering dikenal juga dengan sebutan Waloh.
Sekilas INSTING IBU
Inisiasi Penanganan Stunting dan Sanitasi Ibu Hamil (INSTING IBU) merupakan alat yang dirancang untuk mendeteksi potensi adanya bakteri E-Coli pada air, terutama pada air yang akan dikonsumsi ibu hamil. Di lapangan diperoleh fakta bahwa air yang dikonsumsi, meskipun terlihat bersih tidak menjamin bebas dari virus dan bakteri.
“Jika dikonsumsi ibu hamil ada potensi menyebabkan bayi mengalami stunting dan berpengaruh pada perkembangan janin karena stunting dimulai sejak bayi di dalam kandungan,” terang Esra Paskah.
Esra menambahkan, alat ini dirancang dalam ukuran yang tidak besar sehingga dapat ditempatkan di rumah warga. Selain itu, sistem IoT yang sudah terpasang memungkinkan data langsung terkirim ke Dinas Kesehatan setempat.
“Keunggulan yang paling utama dari alat ini adalah terhubung langsung dengan dinkes setempat untuk memantau kondisi warganya sehingga meminimalisir potensi stunting pada janin,” pungkasnya. Salam Satu Hati UKSW!
(Upk_TimKomBlik / foto:Lvn/Upk)



