Bersama Masyarakat Salatiga, FPB UKSW Gaungkan Pemanfaatan Pangan Lokal Lawan Stunting

Bersama Masyarakat Salatiga, FPB UKSW Gaungkan Pemanfaatan Pangan Lokal Lawan Stunting

Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) terus menunjukkan kiprahnya sebagai perguruan tinggi yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Kali ini dari dosen Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB) yang berhasil menerima pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2025 untuk skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM).

“Pencegahan Stunting melalui Pemberdayaan Perempuan dalam Pengembangan dan Pemanfaatan Pangan Lokal di Kota Salatiga” merupakan tema utama dalam Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) FPB ini. PkM yang diselenggarakan di RW 3 Kelurahan Kalibening, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga ini berlangsung pada periode Juli hingga Desember mendatang. 

PKM FPB diketuai oleh Dr. Ir. Endang Pudjihartati, MS., dosen Program Studi (Prodi) Magister Ilmu Pertanian (MIP). Tim pelaksana terdiri dari Dr. Tinjung Mary Prihtanti, SP., MP., dosen Prodi Agribisnis dan Dr. Maria Marina Herawati, SP., MP., dosen Prodi MIP. Program ini juga melibatkan sejumlah mahasiswa yakni Antonius Novinanto, SP., mahasiswa Prodi MIP, Tasya Eka Lestari dan Fahrul Destriyanto, keduanya mahasiswa Prodi Agroteknologi. Lainnya, Luna Yureka Restu dan Aurelia Melania L.D., keduanya mahasiswa Prodi Agribisnis.

PkM pencegahan stunting ini dikemas dalam bingkai pelatihan dan penyuluhan langsung kepada masyarakat mitra khususnya perempuan anggota kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan para kader kesehatan anak (Posyandu). Beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam PkM yakni penyuluhan mengenai gizi dan keamanan pangan serta deteksi dan pencegahan stunting, pelatihan urban farming, pelatihan pengolahan singkong menjadi mocaf, dan pengolahan talas menjadi tepung talas, serta pengenalan berbagai menu makanan yang dapat dimanfaatkan dalam program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk anak.

Manfaat Pangan Lokal 

Dalam rilis yang dikirim pada Rabu (01/10/2025), Dr. Ir. Endang Pudjihartati mengungkapkan PkM ini bertujuan untuk meningkatkan level keberdayaan pengetahuan, keterampilan, kualitas pelayanan kader posyandu, dan peningkatan kesehatan ibu hamil, bayi atau balita stunting.  

Dr. Ir. Endang Pudjihartati juga menerangkan bahwa pemilihan singkong dan talas dalam program ini mempertimbangkan kedua komoditas tersebut adalah komoditas pertanian lokal yang mudah dan murah didapat di Salatiga. “Keunggulan singkong dan talas yaitu mengandung karbohidrat, serta, vitamin dan mineral, serta gluten-free yang aman untuk anak dengan intoleransi. Inovasi menu yang menarik untuk anak diharapkan mampu mendukung program pemerintah dalam pencegahan stunting di Kelurahan Kalibening,” terangnya. 

Menurutnya, PMT berbahan pangan lokal merupakan salah satu strategi penanganan masalah gizi pada balita dan upaya pencegahan stunting. Kegiatan PMT lokal tersebut tidak hanya memberikan makanan tambahan saja tetapi disertai dengan edukasi, penyuluhan, konseling gizi dan kesehatan. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses perubahan perilaku ibu dan keluarga dalam pemberian makan yang tepat sesuai dengan umur, penyiapan makanan, pemilihan bahan makanan keamanan pangan.

Bersama Masyarakat Salatiga, FPB UKSW Gaungkan Pemanfaatan Pangan Lokal Lawan Stunting
Bersama Masyarakat Salatiga, FPB UKSW Gaungkan Pemanfaatan Pangan Lokal Lawan Stunting

Solusi Mencegah Stunting

Di sisi lain, PkM ini juga memperkenalkan teknik urban farming seperti teknik budidaya vertikultur menggunakan paralon, hidroponik, wall garden, hingga microgreen. Pemanfaatan lahan di sekitar rumah sebagai kebun gizi juga dijadikan salah satu solusi mencegah stunting karena berkebun sayuran dapat memenuhi kebutuhan harian menu bergizi keluarga. Selain itu masyarakat mitra juga mendapatkan bantuan peralatan teknologi untuk mendukung keberlangsungan program. 

“Teknik urban farming yang dilatihkan kepada masyarakat mitra mendapatkan tanggapan yang sangat positif dengan diterapkan di kebun Kawasan Rumah Pangan Lestari, kebun gizi RT, maupun kebun Dasa Wisma,” pungkas Dr. Ir. Endang Pudjihartati. 

PkM FPB merupakan salah satu kontribusi nyata UKSW dalam mendukung program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) Berdampak yang selaras dengan Asta Cita 4 memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, dan pendidikan. Acara ini juga menegaskan kiprah UKSW dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), ke-3 kehidupan sehat dan sejahtera, ke-4 pendidikan berkualitas dan ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan. 

Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 65 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 34 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat.

Salam Satu Hati UKSW! (Wiw_TimKomblik/foto:istimewa)

BACA JUGA:

Bagikan di jejaring sosial: