Harmoni Iman dan Robot Santa Claus Warnai Ibadah Natal UKSW 2025

Ribuan civitas academica Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) larut dalam kehangatan Ibadah Natal 2025 yang dihadirkan dengan perpaduan liturgi yang khusyuk dan sentuhan teknologi yang memukau, Jumat (12/12/2025) malam. Mengusung tema “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga”, ibadah tahun ini menjadi ruang refleksi yang khidmat sekaligus inovatif, menghadirkan kesejukan Natal melalui pengalaman yang sarat makna.

Suasana istimewa langsung tercipta sejak civitas academica melangkah masuk, ketika SantaBot, robot Santa Claus karya Tim Robotics Research Center (R2C) UKSW dari Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer (FTEK) menyambut para tamu yang hadir. Dalam rentang dua minggu, para mahasiswa merancang robot ini sebagai simbol perjumpaan antara iman dan inovasi. 

Selain memberi salam, SantaBot mengantar lilin Natal ke tengah ruang ibadah, seolah menegaskan bahwa teknologi, ketika dibingkai dengan hikmat, dapat menjadi sarana mendekatkan manusia kepada Sang Sumber Pengetahuan. “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan,” menjadi pesan yang mengiringi kehadirannya.

Ibadah dibuka melalui teater reflektif dari Campus Ministry, mengantar civitas academica pada renungan Natal tentang penyertaan Tuhan. Lantunan “Carol of the Bells” melalui permainan grand piano dan pembacaan Alkitab oleh siswa SD Kristen Satya Wacana menguatkan nuansa Natal. 

Salah satu momen paling menyentuh hadir ketika robot rancangan FTEK menyerahkan lilin Natal kepada Rektor UKSW Profesor Intiyas Utami, menghadirkan dialog indah antara liturgi dan teknologi. Penampilan anak-anak difabel dari Gereja ABK Eben Haezer Salatiga dan vokal grup Lentera Kasih kemudian memperkaya ibadah dengan harmoni.

Menjadi Peacemaker Sejati

Dalam pemberitaan Firman Tuhan, Pendeta Daniel K. Listijabudi, Ph.D., menekankan bahwa kehadiran Allah dalam keluarga tidak identik dengan hilangnya ketegangan hidup. Ia menyinggung keguncangan Maria yang mengandung sebelum menikah, serta bagaimana Yusuf dan para Majus menjadi contoh pribadi yang memilih mendengar kehendak Tuhan dibanding bersandar pada manipulasi atau kuasa diri. 

Power dan manipulasi bisa muncul di keluarga, dunia akademik, bahkan kehidupan berbangsa. Damai tidak hadir dengan sendirinya,” ungkapnya. Natal, menurutnya, mengundang manusia menjadi peacemaker yang tetap jernih di tengah badai, sambil memberi ruang bagi Tuhan untuk menuntun.

Ibadah Natal UKSW 2025
Ibadah Natal UKSW 2025

Diiringi Pendeta Daniel K. Listijabudi, Rektor Intiyas mempersembahkan pujian “Tuhan Pimpin Langkahku” sebagai ungkapan syukur dan penyerahan hidup. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh keluarga besar UKSW serta menyinggung perjalanan tahun 2025 yang penuh cerita. 

“Mari kita ciptakan hal-hal manis bersama orang-orang di sekitar kita,” tuturnya. Nilai Progressive and Outstanding (PROUD) turut ditegaskan, bahwa setiap karya akademik UKSW diarahkan untuk kemuliaan Tuhan, diibaratkan huruf U yang mengarah ke atas sebagai penanda bahwa segala sesuatu yang dikerjakan harus tertuju pada Tuhan. 

Ia memberi penghargaan khusus kepada FTEK atas kontribusi luar biasa mereka, meski dengan jumlah anggota yang tidak besar. “Brotherhood mereka kuat, sederhana dalam penampilan namun besar dalam dedikasi,” ujarnya. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada para pendamping rohani dan seluruh fakultas, dengan ajakan bersama meneguhkan UKSW sebagai rumah yang membawa damai dan melahirkan karya yang membanggakan.

Kreativitas yang Mempersatukan

Ketua Panitia Natal 2025, Julio Yoga Antara, S.I.Kom., menambahkan bahwa meski persiapan berlangsung singkat, semangat kolaborasi membuat ibadah ini tetap berjalan penuh kreativitas. Kerja sama antara Campus Ministry (CM) dan FTEK melahirkan pengalaman Natal yang berbeda, termasuk penggunaan robot dalam rangkaian ibadah. 

“Dalam keluarga maupun komunitas, gesekan akan selalu ada. Namun kiranya Natal membawa damai di hati kita masing-masing,” ujarnya. Ia juga mengapresiasi seluruh pengisi acara, termasuk teater dari CM, penampilan mahasiswa, serta kolaborasi dengan Gereja ABK Eben Haezer Salatiga.

Julio Yoga Antara turut menyampaikan harapan agar kehangatan Natal terus menuntun keluarga besar UKSW. Melalui sinergi iman dan teknologi, ibadah Natal tahun ini meneguhkan bahwa Tuhan bekerja melalui banyak cara, menghadirkan damai, memulihkan, dan mempersatukan keluarga besar UKSW di bawah cahaya kasih-Nya.

Lebih dari sekadar perayaan iman, Ibadah Natal UKSW 2025 mencerminkan komitmen UKSW dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4 tentang pendidikan berkualitas, SDGs poin 9 industri, inovasi, dan infrastruktur, serta SDGs poin 16 tentang Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh. Semangat tersebut juga sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia poin 1, yakni memperkokoh ideologi Pancasila dan kehidupan berbangsa, serta Asta Cita poin 4 tentang penguatan pembangunan sumber daya manusia (SDM). 

Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 34 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. Salam Satu Hati UKSW! (Ish_TimKomblik/foto:Hes,Des)

Ibadah Natal UKSW 2025
Ibadah Natal UKSW 2025
Bagikan:
Facebook
Share
WhatsApp