Tim Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) terus mengembangkan aplikasi Online Home Process Skills (OHOPROS) sebagai sarana digitalisasi capaian hasil asesmen tengah semester sekaligus penguatan konektivitas antara orang tua dan guru. Kegiatan ini dilaksanakan di SD Kristen 01 dan SD Kristen 04 Salatiga melalui skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai sepenuhnya oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
Program PKM yang disetujui Kemendiktisaintek ini mengusung judul “Penguatan Konektivitas Orang Tua–Guru dalam Penalaran Ilmiah, Sosial-Emosional Siswa Sekolah Dasar melalui aplikasi OHOPROS”. Melalui program ini, tim UKSW merancang aplikasi digital yang memungkinkan komunikasi orang tua dan guru berlangsung secara lebih fleksibel, privat, terstruktur, dan dapat diakses selama 24 jam.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim lintas fakultas UKSW yang terdiri dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Teologi, dengan susunan tim Gamaliel Septian Airlanda, M.Pd., sebagai Ketua, dengan Agustina Tyas Asri Hardini, M.Pd., dan Pendeta Iky Sumarthina Putri Prayitno, Th.D. sebagai anggota. Tim ini juga berkolaborasi dengan tiga mahasiswa pendamping yaitu Iston Umbu Kura Lena, Evina Aini Damayanti, dan Angelina Iin Kurniawati.
Berlangsung selama kurang lebih tiga bulan sejak Agustus hingga Oktober lalu, kegiatan ini melibatkan Tim OHOPROS UKSW, orang tua siswa, guru, serta kepala sekolah SD Kristen 01 dan 04 Salatiga. Hasilnya, orang tua siswa telah dapat mengakses laporan capaian belajar secara langsung melalui aplikasi, tanpa mencetak dokumen.
“Selain itu, orang tua juga dapat melakukan konsultasi secara privat terkait hasil capaian siswa, sementara guru kelas dapat memberikan tanggapan langsung atas komentar yang disampaikan. Laporan disajikan dalam bentuk skor kuantitatif yang dilengkapi dengan penjelasan kualitatif, sehingga memudahkan orang tua memahami perkembangan akademik dan non akademik anak,” ujar Gamaliel Septian Airlanda, M.Pd.

Dalam sesi pertemuan, kepuasan juga disampaikan orang tua yang telah menggunakan aplikasi tersebut.
“Saat pertemuan, didapatkan hasil para orang tua menyampaikan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap kehadiran aplikasi OHOPROS. Aplikasi ini dinilai mampu menyajikan informasi capaian siswa secara lebih rinci, personal, dan komunikatif, khususnya pada laporan asesmen tengah semester tahun 2025,” ungkap Agustina Tyas Asri Hardini, M.Pd.
Aplikasi OHOPROS menghadirkan tiga menu utama, yaitu Bantuan Kerohanian Kristen–Spiritual dan Sosial-Emosional (BAKSO), Bantuan Kurikulum dan Penalaran Ilmiah (BAKPIA), serta Bantuan Analisis Anak (BANANA). Melalui menu BANANA, aplikasi ini berhasil mendukung digitalisasi laporan hasil asesmen tengah semester siswa.
Ke depan, aplikasi OHOPROS akan terus dikembangkan oleh Tim OHOPROS UKSW dan selanjutnya diserahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah sebagai bentuk keberlanjutan program Pemberdayaan Masyarakat bagi sekolah-sekolah Kristen. Selain itu, tim OHOPROS UKSW juga terus melakukan pendampingan sampai pada kegiatan Parents Celebration di UKSW.
Kegiatan ini menjadi bentuk komitmen UKSW dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya SDGs No 4, yaitu pendidikan berkualitas dan mendukung program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) Berdampak yang selaras dengan ASTA CITA 4 yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3 dengan 34 prodi terakreditasi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. Salam Satu Hati UKSW! (Upk_TimKomblik/foto:istimewa)