Implementasi SAVIR: Sinergi Calon Guru UKSW dan SMAN 1 Pabelan Hadirkan Pembelajaran Mendalam Berbasis AI dan AR

Upaya menghadirkan pembelajaran yang mendalam, kontekstual, dan berdaya saing di era digital terus digelorakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), belum lama ini. Melalui pengembangan model pembelajaran Study of Case, Artificial Intelligence, Visualization with Augmented Reality, Interaction, and Reflection (SAVIR), tim peneliti FKIP UKSW menginisiasi implementasi ganda bersama 46 mahasiswa calon guru di kampus UKSW dan di SMA Negeri 1 Pabelan sebagai sekolah mitra. Kegiatan ini merupakan bagian dari program hibah riset skema Penelitian Fundamental Reguler dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Dipimpin oleh Tri Nugroho Budi Santoso, S.Pd., M.Pd., tim beranggotakan delapan dosen dan peneliti lintas bidang diantaranya Dr. Dani Kusuma, M.Pd., Dwi Iga Luhsasi, S.E., M.Akt., serta Trivena Dyah Wijayanti, S.Pd., M.Pd., berkolaborasi mengembangkan serta mengimplementasikan SAVIR sebagai model pembelajaran inovatif dengan pendekatan deep learning. Melalui integrasi Artificial Intelligence (AI) dan Augmented Reality (AR), SAVIR dirancang agar peserta didik tidak hanya memahami teori, tetapi juga mengalami proses belajar yang reflektif, menyenangkan, dan bermakna.

“Pembelajaran mendalam itu ibarat menggali sumur hingga menemukan mata air. Peserta didik tidak cukup hanya tahu kontennya, tetapi juga harus mengalami prosesnya,” ujar Tri Nugroho dalam rilis yang dikirimkan belum lama ini. Ia menekankan bahwa SAVIR berpijak pada tiga nilai utama yaitu mindfulness atau kesadaran penuh, joyfulness atau kegembiraan belajar, dan meaningfulness atau pembelajaran yang bermakna.

Tri Nugroho menegaskan bahwa pengembangan SAVIR akan terus berlanjut dan diuji pada berbagai jenjang pendidikan mulai dari TK hingga SMK. “SAVIR bukan sekadar mengenalkan teknologi, melainkan membangun karakter belajar yang kritis, kolaboratif, dan reflektif,” tutupnya. 

Model Pembelajaran SAVIR FKIP UKSW
Model Pembelajaran SAVIR FKIP UKSW

Menjembatani Teori dan Praktik

Dalam kegiatan di UKSW, calon guru mempraktikkan lima langkah utama SAVIR melalui tema pelayanan prima Study of Case menganalisis contoh pelayanan publik, Artificial Intelligence menggali konsep dengan bantuan platform seperti ChatGPT, Gemini, dan Meta AI, Visualization with AR menampilkan simulasi pelayanan prima dalam bentuk 3D, Interaction berdiskusi dan berlatih mengajar, Reflection merefleksikan hasil belajar untuk memperkuat pemahaman.

Menurut Dr. Dani Kusuma, M.Pd., keunggulan SAVIR terletak pada kemampuannya menjembatani teori dan praktik. “Siswa tidak lagi sekadar mendengarkan penjelasan, tetapi berinteraksi langsung dengan visualisasi materi dan umpan balik otomatis dari AI,” jelasnya.

Sementara di SMAN 1 Pabelan, model yang sama diterapkan kepada para siswa. Mereka diajak memahami konsep literasi keuangan melalui pengalaman interaktif menggunakan AI dan AR. “Rasanya seperti belajar sambil bermain, tapi justru membuat kami lebih mudah memahami materi,” ungkap salah satu siswa dengan antusias. Berdasarkan hasil observasi tim peneliti, lebih dari 90% siswa menilai SAVIR membuat pembelajaran lebih menarik, interaktif, dan membantu mereka memahami materi secara mendalam.

Guru Ekonomi SMAN 1 Pabelan, Wahyuningsih, S.Pd., menilai kerja sama dengan FKIP UKSW ini merupakan langkah strategis dalam menghadirkan pembelajaran yang relevan dengan perkembangan zaman. “Melalui SAVIR, siswa belajar lebih aktif, berpikir kritis, dan terbiasa menggunakan teknologi yang kini menjadi bagian dari kehidupan mereka,” ujarnya.

Melalui sinergi kampus dan sekolah, inovasi pendidikan ini menjadi langkah konkret FKIP UKSW dalam mengimplementasikan pembelajaran mendalam berbasis teknologi, menghadirkan generasi pendidik dan peserta didik yang tidak hanya cerdas digital, tetapi juga kaya makna dalam proses belajarnya.

Inovasi pembelajaran SAVIR selaras dengan SDG 4 Pendidikan Berkualitas, SDG 9 Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta SDG 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, melalui integrasi teknologi AI dan AR yang memperkuat kualitas, inovasi, dan kolaborasi pendidikan. Sejalan dengan Asta Cita Presiden poin ke-5 dan ke-6, yaitu memperkuat sistem pendidikan dan riset nasional serta membangun karakter bangsa.

Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 34 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. Salam Satu Hati UKSW! (Ish_TimKomblik/foto:istimewa)

Model Pembelajaran SAVIR FKIP UKSW
Model Pembelajaran SAVIR FKIP UKSW

Bagikan:
Facebook
Share
WhatsApp