Mahasiswa Program Studi (Prodi) Matematika Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Yohannes Adi Wasono, berhasil meraih gelar Juara 1 Duta Generasi Berencana (GenRe)-Putra Kota Salatiga 2025, baru-baru ini. Prestasi ini sekaligus menempatkannya sebagai representasi Kota Salatiga untuk melaju ke ajang Duta GenRe tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Ajang Duta GenRe Kota Salatiga 2025 merupakan program yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk melatih remaja menjadi teladan serta membentuk generasi yang merencanakan masa depannya dan memiliki gaya hidup sehat.
Pemuda yang akrab disapa Iyo menyampaikan rasa syukurnya atas prestasi yang ia raih. “Senang sekali saat nama saya diumumkan sebagai pemenang, ini merupakan tanggung jawab yang besar. Saya harus menjadi role model, menjaga sikap dan menjadi contoh yang baik,” ungkapnya saat diwawancarai belum lama ini.
Proses Seleksi dan Strategi Persiapan
Pemuda asal Salatiga ini menceritakan kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar menjadi motivasi kuat yang mendorongnya mengikuti pemilihan Duta GenRe Salatiga. “Banyak teman-teman yang salah pergaulan, minum-minuman keras dan seks bebas. Dari situ saya ingin jadi role model dan memberi contoh yang baik,” katanya.
Seleksi yang ketat harus Iyo lalui untuk meraih gelar juara, mulai dari tes tertulis, wawancara hingga karantina dan persiapan intensif selama beberapa hari. Pada babak grand final, sepuluh besar peserta disaring menjadi lima besar untuk menyampaikan program kerja, sebelum akhirnya dipilih tiga besar melalui sesi tanya jawab dengan juri dan ditentukan pemenangnya. Baginya, malam grand final adalah bagian paling menantang karena harus tampil di hadapan para penonton dan Wali Kota Salatiga dr. Robby Hernawan, Sp.OG.
Tak hanya itu, Iyo juga menceritakan bahwa ia harus mempersiapkan diri selama satu bulan untuk belajar materi GenRe, latihan monolog, membuat catatan, dan rutin melakukan review menjelang hari pelaksanaan lomba. “Ini pertama kalinya saya monolog, jadi harus belajar sungguh-sungguh. Kalau satu poin sudah selesai, saya lanjut ke poin berikutnya,” ujarnya.

Program REHAT dan Prestasi Ganda
Sebagai Duta GenRe, Iyo mengusung program unggulan berjudul REHAT (Remaja Peduli Hidup Sehat). Program ini berfokus pada kesehatan remaja, kesehatan reproduksi, serta kampanye anti-miras dan anti-seks bebas. “Ke depan, saya berencana melakukan edukasi, sosialisasi, serta pendekatan interpersonal kepada remaja sebelum menjangkau kelompok masyarakat yang lebih luas,” ujarnya.
Pemilik hobi olahraga ini menegaskan bahwa program REHAT akan dikembangkan dalam bingkai kolaborasi dengan berbagai pihak seperti Dinas Kesehatan Kota Salatiga, Laboratorium FSM UKSW, Duta Baca Kota Salatiga dan Bidang IT untuk pengembangan chatbot dan webbot edukasi.
Tak hanya menjadi Duta GenRe, Iyo juga berhasil menyandang gelar Juara 1 Duta Baca Perpustakaan UKSW. “Saya ingin mahasiswa UKSW lebih giat membaca. Sebagai Duta GenRe dan Duta Baca, saya melaksanakan kegiatan nonton film bersama, yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi isu-isu yang relevan dengan edukasi GenRe,” jelasnya.
Makna Prestasi dan Target ke Depan
Iyo berharap prestasi ini dapat membawa nama baik FSM dan UKSW. “Saya bangga bisa menjadi role model bagi remaja. Untuk FSM, semoga prestasi ini bisa mengharumkan nama fakultas,” ungkapnya.
Ke depannya, ia menargetkan untuk menembus 10 besar Duta GenRe Jawa Tengah. Selain mempersiapkan diri untuk tahap provinsi yang dijadwalkan berlangsung pada Juni 2026, ia juga berkomitmen menjalankan program kerja yang telah ia susun agar memberi dampak nyata bagi remaja di Kota Salatiga.
“Saya ingin mempertanggungjawabkan program kerja saya dan menerapkannya di Salatiga dengan kualitas terbaik,” pungkasnya.
Prestasi ini merupakan salah satu kontribusi nyata UKSW untuk mendukung program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) Berdampak yang selaras dengan Asta Cita 4 memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, dan pendidikan. Selain itu, prestasi ini juga menandaskan komitmen UKSW untuk berkontribusi dalam Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 yaitu pendidikan berkualitas.
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 34 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat.
Salam Satu Hati UKSW! (Jos_TimKomblik/foto:Komblik)