Program Studi (Prodi) Doktor Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) kembali melahirkan doktor baru yang berperan strategis dalam dunia akademis Indonesia. Ia adalah Dr. Cahyani Tunggal Sari, S.E., M.A., M.M., yang resmi menyandang gelar doktor setelah menyelesaikan Yudisium Doktor Manajemen, Rabu (11/06/2025) sore di Ruang Rapat FEB UKSW. Prosesi Yudisium dipimpin langsung oleh Dekan FEB Dr. Yefta Andi Kus Noegroho, S.E., M.Si., Ak.
Perjalanan panjang penuh dedikasi dan perjuangannya terbayar tuntas. Perempuan tangguh asal Surakarta ini berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,94 dengan predikat sangat memuaskan. Gelar yang disandangnya tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, melainkan juga menambah prestasi prodi yang kini telah meluluskan 93 doktor unggulan.
Rekam jejak yang membanggakan di dunia manajemen mengantarkan Dr. Cahyani Tunggal Sari mengangkat “Anteseden dan Konsekuensi Investasi R&D sebagai Sinyal Mahal dalam Krisis: Studi Empiris pada Pasar Modal Indonesia, Malaysia, dan Singapura Tahun 2020–2022”, sebagai judul disertasinya.
Strategi Kunci
Dalam disertasinya, Dr. Cahyani Tunggal Sari memadukan Signalling Theory dan Resource-Based View (RBV) sebagai landasaan teoritis. Melalui pendekatan ini, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Semarang ini menjelaskan bagaimana perusahaan publik di Indonesia, Malaysia, dan Singapura menggunakan investasi Research and Development (R&D) sebagai sinyal mahal guna mereduksi asimetri informasi di pasar modal selama Covid-19.
“Secara keseluruhan menegaskan kombinasi keuangan, keberanian menghadapi risiko, dan persepsi peluang pertumbuhan yang diwujudkan melalui investasi R&D merupakan strategi kunci untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja pasar perusahaan di tengah krisis global,” jelasnya.
“Hasil menunjukkan bahwa investasi R&D merupakan sinyal mahal yang kredibel dan terbukti meningkatkan kinerja pasar, terutama ketika didukung oleh kelonggaran keuangan yang cukup,” jelasnya.
Pada orasi ilmiahnya, Dr. Cahyani Tunggal Sari menegaskan riset ini menemukan pentingnya inovasi berbasis sumber daya internal dalam menciptakan keunggulan kompetitif di masa ketidakpastian. Temuan mendalam dengan sub-sampel berdasarkan tingkat dampak krisis dan negara ini menghasilkan rekomendasi strategis.
“Adapun rekomendasi tersebut yaitu bagi manajer perusahaan untuk menetapkan ambang batas (threshold) kelonggaran inovasi dan bagi pembuat kebijakan untuk merancang insentif fiskal yang mendorong belanja R&D, sebagaimana terbukti efektif di Malaysia,” paparnya.

Capaian Membanggakan
Dalam menyelesaikan disertasinya, Dr. Cahyani Tunggal Sari dibimbing langsung oleh Profesor Apriani Dorkas Rambu Atahau, S.E., M.Com., Ph.D., sebagai Promotor serta Ronny Prabowo, S.E., M.Com., Akt., Ph.D., C.M.A., dan Harijono, S.E., MAF., M.Com., (Hons)., Ph.D., sebagai Ko-Promotor. Tim penguji dalam ujian akhir adalah Dr. Supatmi, S.E., M.Ak., C.A., dan Andrian Dolfriandra Huruta, S.E., M.Si., Ph.D., keduanya dari FEB UKSW serta Dr. Elizabeth Lucky Maretha Sitinjak, M.Si, CPA., dari Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata.
Dalam sapaan hangatnya, Profesor Apriani Dorkas Rambu Atahau menyampaikan rasa bangga dan bahagianya atas kerja keras Dr. Cahyani Tunggal Sari dalam meraih gelar doktor. Menurutnya, topik disertasi yang angkat oleh Dr. Cahyani Tunggal Sari bukanlah judul yang mudah.
“Suatu capaian membanggakan karena perjuangan membawa kelegaan dan kemenangan. Kiranya apa yang dicapai bisa berdampak dan menginspirasi banyak orang. Pencapaian kali ini adalah awal untuk perjalanan berikutnya,” ungkapnya.
Menambah Kontribusi Akademik
Di sisi lain, Dr. Yefta Andi Kus Noegroho juga menyampaikan ungkapan selamatnya. “Kelulusan Dr. Cahyani Tunggal Sari merupakan satu kebahagiaan karena salah satu mahasiswa kami bisa menyelesaikan proses pendidikan,” imbuhnya.
Ia berharap hasil disertasi ini bisa menjadi masukan yang baik untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) dosen semakin kompetitif. Selain itu, Dr. Yefta Andi Kus Noegroho juga membeberkan bahwa FEB membuka peluang untuk saling berkolaborasi membangun kemajuan pendidikan Indonesia.
Mengakhiri sapaannya, Dr. Yefta Andi Kus Noegroho mengungkapkan disertasi ini menambah kontribusi akademik dan praktis yang signifikan sekaligus memperkuat posisi Prodi Doktor Manajemen FEB UKSW sebagai institusi yang konsisten menghasilkan karya ilmiah berkelas internasional dan relevan dengan tantangan bisnis kontemporer.
Momen membahagiakan ini turut dihadiri oleh Pembina, Pengurus, dan Pengawas Yayasan Pendidikan Koperasi (YAPENKOP) Semarang. Ketua Pengurus YAPENKOP Dr. Wanuri, S.E., M.M., berharap ilmu yang telah diterima oleh Dr. Cahyani Tunggal Sari bisa mendukung kemajuan STIE Semarang. “Saya berharap ilmu yang didapat bisa membangun sistem pendidikan di STIE Semarang sama seperti di UKSW,” tuturnya.
Pencapaian gelar doktor ini menandaskan komitmen UKSW untuk berkontribusi dalam Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas. Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 31 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat.
Salam Satu Hati UKSW! (Wiw_TimKomblik/foto:Wiw)


