Cahaya Kristus dalam Dunia Pendidikan
Profil Diri
KRMH Tatas Hardo Panintingjati Brotosudarmo, Ph.D adalah seorang ilmuwan Indonesia dengan perjalanan akademis yang luar biasa. Ia menyelesaikan studi S1 di Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Matematika (FSM) UKSW dalam waktu hanya tiga tahun. Lahir dalam keluarga akademis, ia adalah putra dari Pdt. E.M. Dr. R.M. Drie Sutantyo Brotosudarmo (alm.), yang telah mengajarkan tentang keindahan alam semesta dan pentingnya proses biologis sebagai manifestasi dari kebijaksanaan Kristus. Inilah yang memotivasinya untuk mendalami kajian kimia, terkhusus dalam memahami bagaimana makhluk hidup mendapatkan, menyimpan, dan mentransfer energi.
Tatas kemudian melanjutkan studi di Ludwig Maximilian Universität (LMU) Munich, dan meraih gelar Diplom Chemiker pada tahun 2006. Tatas mendapatkan beasiswa Marie Curie Research Training Network dari Uni Eropa dan melanjutkan studi doktoral di Glasgow Biomedical Research Center (GBRC), University of Glasgow, Inggris Raya. Tatas meraih gelar Ph.D. di bidang biologi molekuler dan sel.
Pengalaman di UKSW
Awalnya, Tatas berpikir untuk melanjutkan studi di luar Salatiga, namun akhirnya memilih UKSW karena perhatian dan dukungannya terhadap status karir ayahnya yang seorang dosen dan pendeta. Di UKSW, beliau merasakan dukungan dalam menghadapi kesulitan keuangan, yang memberinya motivasi untuk berprestasi dan membuka peluang dukungan berupa diskon.
Karir dan Prestasi
Karir profesional Tatas dimulai sebagai peneliti Wissenschaftlicher Mitarbeiter di LMU Munich (2006). Penemuan struktur antena penangkap cahaya pada tahun 2010 merupakan salah satu pencapaian terpentingnya. Penemuan ini menjadikannya diundang sebagai young scientist dalam pertemuan peraih Nobel di Lindau, Jerman (2013). Sejak itu, Tatas mendapatkan berbagai penghargaan, seperti Toray Science and Technology Award (2016), The Study UK Alumni Award (2017), serta Georg Foster Research Fellowship dari Alexander von Humboldt Foundation (2019).
Walaupun banyak peluang di luar negeri, Tatas memilih tetap tinggal dan berkontribusi di Indonesia. Ia percaya bahwa kemajuan suatu bangsa sangat tergantung pada penemuan, inovasi, dan kreativitas masyarakatnya.
Saat ini Tatas dipercaya sebagai representatif EURAXESS Worldwide untuk ASEAN. EURAXESS adalah badan yang diinisiasi oleh Komisi Eropa dengan misi untuk mendorong karir ilmuwan dan riset di Eropa dan seluruh dunia. Dalam tugasnya Tatas berinteraksi dengan para peneliti dan pimpinan perguruan tinggi serta institusi riset dan perusahaan di seluruh ASEAN, hingga pejabat kementerian, dan atase pendidikan dan riset dari berbagai negara anggota ASEAN.
Disamping sebagai seorang ilmuwan, Tatas memiliki ketertarikan mendalam pada bidang humaniora, khususnya transformasi sosial dalam budaya Jawa. Sebagai Sentono Dalem Mangkunegaran, tahun 2023 beliau diwisuda sebagai Kanjeng Raden Mas Haryo oleh K.G.P.A.A. Mangkoenagoro X, berperan sebagai tim ahli dalam bidang pengembangan penelitian dan hubungan akademis Puro Mangkunegaran.
Peran Sosial dan Komunitas
Kembali ke Indonesia pada tahun 2011, Tatas sangat peduli terhadap riset dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia. Ia mendirikan Ma Chung Research Center for Photosynthetic Pigments (MRCPP) sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI) Nasional tahun 2015. Sebagai Ketua Himpunan Kimia Indonesia (2017-2019) dan Wakil Ketua bidang Sains dan Kebijakan Akademi Ilmuwan Muda Indonesia, Tatas aktif dalam memberikan rekomendasi kepada pemerintah mengenai sistem riset dan inovasi, termasuk pengelolaan keuangan dan pendanaan yang berkelanjutan.
Harapan untuk UKSW
Harapan utama bagi UKSW adalah menjadi perwujudan nyata dari nilai-nilai Kristiani dalam lingkungan akademis dan sosialnya. Dengan demikian, institusi ini diharapkan setia mencerminkan pribadi Yesus Kristus.
Bagi para pendidik, khususnya dosen dan tenaga pendidikan, memahami dan menjalankan proses pembentukan karakter Kristiani adalah suatu keharusan. Proses transformasi ini menuntut kesabaran dan keteguhan, seringkali ditandai dengan krisis yang menawarkan pilihan antara menyerah kepada kehendak Tuhan atau menolaknya. Setiap keputusan untuk menyerah dan mengikuti kehendak Tuhan akan semakin mendekatkan individu kepada karakter Kristus. Dengan tingkat penyerahan dan pengabdian yang lebih tinggi, nilai-nilai Kristiani akan semakin terpancarkan dalam kehidupan sehari-hari civitas UKSW.
Dalam harapan yang luhur ini, UKSW dinantikan menjadi teladan sekaligus berkat bagi masyarakat luas, menjadikannya sebuah lembaga yang tidak hanya mengedepankan keunggulan akademis, tetapi juga menjadi cerminan nyata dari nilai-nilai spiritual yang diembannya.