Dari UKSW Menuju Dunia, Membangun Warisan Kuliner Indonesia
Meylia Handayani Tio, alumni Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), adalah salah satu pendiri BosTempeh, bisnis tempe segar di Boston, Amerika Serikat. Meylia mendirikan bisnis ini bersama suaminya pada tahun 2017 sebagai solusi atas kerinduannya pada tempe autentik, yang sulit ditemukan di AS. Produk BosTempeh berbeda karena menggunakan tempe segar yang tidak dipasteurisasi, menjaga rasa dan tekstur khas tempe asli Indonesia. Dalam proses produksinya, BosTempeh juga memprioritaskan keberlanjutan, menggunakan bahan baku organik dan metode produksi yang minim limbah, memastikan dampaknya terhadap lingkungan tetap rendah. Selain itu, BosTempeh berkomitmen pada kegiatan sosial, menyumbangkan tempe segar ke community fridge di Maine untuk mendukung akses pangan sehat bagi masyarakat setempat.
Meylia mengenang masa-masa kuliahnya di UKSW dengan hangat. Awalnya, ia berencana mengambil jurusan Teknik Kimia di kampus lain, namun situasi politik pada tahun 1998 mengubah rencananya, dan ia beralih ke UKSW, di mana ia merasa diterima dan dihargai. “Yang membuat Satya Wacana sangat berkesan bagi saya adalah budayanya, orang-orangnya. Saat jadi mahasiswa, saya merasa diterima, staf admin dan para dosen sangat ramah,” ujar Meylia. Budaya inklusif dan keramahan di UKSW memberi Meylia pondasi yang kuat dalam berkarier, terutama dalam menghadapi perbedaan budaya di luar negeri.
Sebelum mendirikan BosTempeh, Meylia sempat bekerja di Indonesia dan membantu mendirikan PT. Formulatrix Indonesia dari awal. Dalam perannya, Meylia menangani berbagai aspek operasional perusahaan, mulai dari perizinan (SIUP, TDP), administrasi perpajakan, perekrutan staf, hingga manajemen acara perusahaan. Ia juga membantu penerapan sistem akuntansi QuickBooks serta menangani urusan ekspor-impor, termasuk pengurusan bea cukai. Di tahun kedua, saat kehamilan anak pertama memasuki trimester ketiga, Meylia memilih mengundurkan diri untuk fokus pada kesehatannya dan keluarga yang akan bertambah.
Kini, di Amerika Serikat, Meylia membagi waktunya antara BosTempeh, keluarganya, serta tanggung jawabnya sebagai Executive Assistant di University of Massachusetts Lowell (UMass Lowell). Di UMass Lowell, Meylia bertugas sebagai asisten eksekutif untuk Provost dan Fulbright Scholar Liaison, di mana ia mengelola berbagai proses evaluasi fakultas, termasuk perpanjangan dan peninjauan gaji, perencanaan kalender, dan berbagai acara universitas. Meylia juga memelihara situs web kantor provost, merencanakan upacara kelulusan, serta menjabat sebagai anggota Dewan Penasihat Boston & New England Admin Awards sejak tahun 2023, setelah menerima penghargaan atas dedikasinya di bidang administrasi pada tahun 2022.
Di tengah berbagai peran profesionalnya, Meylia tetap memprioritaskan waktu untuk keluarganya. Setiap pagi, ia mengatur jadwal yang ketat agar dapat menyeimbangkan tanggung jawab profesional dan kehidupan pribadi. Ia rutin menyiapkan makan malam untuk keluarganya, kecuali jika ada acara di kampus, dan mengantar anak-anaknya ke sekolah, dokter, atau kegiatan lainnya. Ia juga mengajar Sekolah Minggu di gerejanya dan aktif dalam komunitas.
Dalam menjalankan BosTempeh, Meylia mengedepankan nilai-nilai yang ia pelajari di UKSW, seperti prinsip Creative Minority yang mengutamakan kolaborasi dan keberagaman, bukan persaingan negatif. Meylia percaya bahwa dengan fokus pada kualitas dan keunikan produk, BosTempeh bisa bertahan di pasar tanpa perlu merendahkan produk lain. Filosofi ini membantu BosTempeh berkembang dan mempertahankan reputasi di kalangan pelanggan yang menghargai produk tempe autentik.
Dengan latar belakang pengalaman kerja yang beragam, komitmen terhadap keluarga, dan semangat untuk terus belajar, Meylia menjalankan peran yang kompleks dengan bijak. Meylia tidak hanya membawa warisan kuliner Indonesia ke pasar Amerika, tetapi juga membagikan nilai-nilai positif yang ia bawa sejak masa kuliah di UKSW, menciptakan bisnis yang berkelanjutan, inklusif, dan berkontribusi bagi komunitas.