Setelah dibuka secara resmi, sebanyak 2652 mahasiswa baru (maba) peserta Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) mendapatkan materi pertama mengenai Sejarah, Visi dan Misi UKSW, Senin (14/08/2032). Materi ini disampaikan langsung oleh Rektor UKSW Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., di Balairung Universitas. Maba lainnya mengikuti materi ini melalui tayangan live streaming di sejumlah ruangan lain yang ada di UKSW.
Turut menghadiri kegiatan paparan ini yakni Wakil Rektor Bidang Pengajaran, Akademik dan Kemahasiswaan (WR PAK) Prof. Dr. Ferdy S. Rondonuwu, S.Pd., M. Sc., Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kewirausahaan (WR RIK) Prof. Dr. Ir. Eko Sediyono, M.Kom., dan Wakil Rektor Priyo Hari Adi, S.E., M. Si., Ph. D., Ak., serta perwakilan dekan yakni Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Ir. Ferry F. Karwur, M. Sc., Ph. D.
Rektor Intiyas membuka paparannya dengan memperkenalkan para Pimpinan UKSW kemudian dilanjutkan dengan penjelasan sejarah berdirinya UKSW. Dalam kesempatan ini, Rektor Intiyas menyampaikan bahwa UKSW didukung oleh 18 sinode gereja pendukung dari berbagai wilayah yang ada di Indonesia. Di hadapan mahasiswa baru yang memenuhi Balairung Universitas, Rektor Intiyas menyampaikan bahwa motto UKSW adalah “Takut akan Tuhan merupakan permulaan pengetahuan”, yang diambil dari Amsal 1 :7a. Ditegaskannya pondasi takut akan Tuhan merupakan awal dari pengetahuan.
“Kalau ingin meningkatkan kompetensi, kita senantiasa menyadari takut akan Tuhan karena nanti Tuhan juga akan berikan hikmat dan pengetahuan,” imbuhnya.
Dalam paparannya, Rektor Intiyas menegaskan bahwa UKSW tidak hanya menghasilkan sekedar lulusan saja, melainkan melahirkan pemimpin yang bertalenta dan memiliki penciri Creative Minority. Ditambahkannya, pemimpin yang Creative Minority adalah pemimpin mampu mengubah dunia, mempengaruhi massa di sekitarnya dari pasif menjadi aktif.
“Creative minority ini sudah ada dalam diri kita, tetapi tidak akan berkembang kalau kita diam diri saja,” paparnya.
Lebih lanjut disampaikannya, di kampus ini mahasiswa akan didorong untuk berkolaborasi dengan dosen, tenaga pendidik dan sesama mahasiswa untuk menumbuh kembangkan minoritas yang berdaya cipta. Tak lupa Rektor Intiyas mengingatkan maba untuk menjadi pribadi yang tidak hanya kreatif tetapi juga inovatif, adaptif terhadap perubahan, tangguh, dan tidak mudah tidak mudah terpancing isu-isu yang negatif.
Mengenal UKSW
Bagaimana kesan maba mengikuti OMB hari pertama?
Semangat maba sangat terasa saat mengikuti OMB hari pertama ini, Putra Alvin Waruwu, salah satunya. Maba dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (FISKOM) Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional ini mengungkapkan rasa bangganya karena bisa bergabung dengan UKSW dan mengikuti materi yang dipaparkan langsung oleh Rektor Intiyas.
“Saya sangat bahagia bisa mengikuti OMB hari ini. Menurut saya materi pertama ini membuat saya mengenal lebih dalam tentang sejarah, visi dan misi UKSW,” tutur maba asal Nias ini.
Senada disampaikan oleh Nabila Rahmatia maba dari Fakultas Interdisiplin Prodi Destinasi Pariwisata. “Saya sangat senang bisa mengikuti OMB. Pada saat sesi materi tadi membuat saya lebih mengenal berdirinya UKSW dan menjadi pribadi yang creative minority,” ungkap maba asal Surabaya ini.
OMB hari ke-2
Memasuki hari kedua penyelenggaraannya, hari ini OMB diisi dengan pemberian materi tentang Administrasi Akademik, Sistem Informasi Akademik Satya Wacana (SIASAT), Keuangan Mahasiswa Baru Poliklinik UKSW, Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Perpustakaan UKSW dan Campus Ministry. Selain itu, diadakan kegiatan Faculty Day serta ziarah taman makam pahlawan.
Salam Satu Hati UKSW! (wiw_Tim Komblik/foto:wiw,des)