Di tengah kompetisi akademik global yang semakin kompetitif, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) kembali membuktikan eksistensinya melalui capaian gemilang dalam AD Scientific Index 2025, yang dirilis pada Agustus 2025.
Dalam pemeringkatan ini, UKSW menempati posisi terhormat di tiga kategori pemeringkatan bergengsi yang mencerminkan kekuatan riset dan kontribusi ilmuwan dan penelitinya. Ketiga kategori pemeringkatan berbeda diukur secara komprehensif terhadap 2.240 universitas dan lembaga di Indonesia serta 138.929 ilmuwan.
Dalam kategori All Types of Institutions in Indonesia, UKSW berada di peringkat 49 nasional, 1.522 regional, dan 4.671 dunia. Sementara itu, tiga ilmuwan UKSW masuk World Top 10%, 15 orang berada di World Top 20%, dan 34 orang di World Top 30%.
Kinerja ini berlanjut di kategori Universities in Indonesia, di mana UKSW menempati peringkat 45 nasional, 1.160 regional, dan 3.107 dunia, dengan komposisi ilmuwan unggulan yang sama. Sementara pada kategori Private Universities in Indonesia, capaian semakin impresif, yaitu peringkat 12 nasional, 262 regional, dan 638 dunia, tetap dengan 3 peneliti di 10% teratas, 15 di 20% teratas, dan 34 di 30% teratas.
Kolaborasi Lintas Disiplin
“Prestasi ini adalah cermin dari komitmen UKSW untuk menjaga dan meningkatkan mutu riset di tengah tantangan zaman. Di balik angka-angka ini ada kerja keras, integritas akademik, dan kolaborasi lintas disiplin yang terus kami rawat. Kami percaya, keberhasilan institusi adalah akumulasi dari dedikasi individu yang bekerja dalam semangat bersama,” ujar Rektor UKSW, Profesor Intiyas Utami.
AD Scientific Index sendiri bukan sekadar daftar peringkat. Didirikan pada 2021 oleh Prof. Dr. Murat Alper dan Assoc. Prof. Dr. Cihan Döğer, sistem ini mengevaluasi kinerja akademik melalui H-index, i10-index, dan jumlah sitasi baik secara total sepanjang karier maupun dalam lima tahun terakhir, dengan metodologi terbuka, berbasis data, dan inklusif. Analisisnya mencakup 2.626.598 ilmuwan dan 24.546 institusi di 221 negara, mencakup 13 bidang utama dan 211 disiplin ilmu.
Tidak seperti pemeringkatan tradisional yang kerap hanya menilai reputasi atau publikasi di jurnal tertentu, AD Scientific Index menempatkan transparansi, keadilan lintas disiplin, dan integritas data sebagai landasan. Setiap profil peneliti dapat diverifikasi secara publik melalui Google Scholar, sementara pembaruan data dilakukan setiap 20–25 hari, dengan peringkat yang diperbarui setiap 2–3 hari.

Menjangkau Percakapan Global
Capaian UKSW dalam indeks ini menunjukkan bukan hanya kekuatan warisan akademiknya, tetapi juga momentum riset terkini yang sedang tumbuh. Di tengah ekosistem akademik Indonesia yang semakin terhubung dengan dunia, pencapaian ini menjadi penanda bahwa dari Salatiga, ilmu pengetahuan dapat melangkah jauh, menjangkau percakapan global, dan memberi kontribusi yang nyata.
Peluncuran aplikasi ini menandai komitmen UKSW dalam mendukung Asta Cita ke-2 tentang peningkatan kualitas dan reputasi akademik, ke-4 tentang penguatan riset, inovasi, dan publikasi ilmiah, dan ke-8 tentang internasionalisasi. Selain itu, program ini juga relevan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDGs 4 pendidikan berkualitas, SDGs 9 industri, inovasi, dan infrastruktur, serta SDGs ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan.
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 32 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. Salam Satu Hati UKSW! #UKSWBERDAMPAK #DIKTISAINTEKBERDAMPAK (Ish_TimKomblik/foto:Ish)
BACA JUGA: