Rektor Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Profesor Intiyas Utami, resmi dilantik sebagai Wakil Ketua 2 Forum Rektor Indonesia (FRI) periode 2025–2026. Pelantikan ini berlangsung dalam rangkaian FRI 2025 yang diselenggarakan pada 22 sampai 24 November 2025 di Kota Pontianak, dengan Universitas Tanjungpura (UNTAN) sebagai tuan rumah.
Penetapan ini menjadi sejarah baru bagi UKSW, sekaligus sebuah kehormatan karena untuk pertama kalinya Rektor UKSW dipercaya menempati posisi strategis dalam organisasi yang menaungi ribuan perguruan tinggi di Indonesia. Menurut data PDDIKTI, saat ini ada 4.416 perguruan tinggi yang terdiri dari sekolah tinggi, universitas, akademi, institut, politeknik, dan akademi komunitas.
“Hal ini merupakan sebuah tanggung jawab bagi UKSW ikut mendukung percepatan kolaborasi nasional, sekaligus sebagai kepercayaan dan kehormatan bagi kami,” kata Rektor Intiyas saat ditemui hari ini (26/11/2025) di sela aktivitasnya.

Dukung Diktisaintek Berdampak
Dalam pernyataannya, Rektor Intiyas menyampaikan rasa syukur dan komitmennya untuk melaksanakan tugas sebagai Wakil Ketua 2 FRI, khususnya dalam mendorong percepatan program-program untuk mendukung program Diktisaintek Berdampak dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
“Kami memiliki tugas untuk menjalankan program bagi kampus-kampus di Indonesia, mendorong Tridharma Perguruan Tinggi yang mendukung program Diktisaintek Berdampak,” jelasnya.
Ia menegaskan, posisi ini membuka peluang besar bagi UKSW sebagai kampus swasta Unggul yang sudah bereputasi internasional untuk membawa karya, inovasi, dan model kemitraan UKSW ke percaturan nasional. Menurutnya, riset yang berjalan di masing-masing perguruan tinggi dapat saling berkolaborasi, saling menguatkan, terutama bagi kampus yang sedang bertumbuh sehingga tercipta ekosistem gotong royong antar kampus.
“UKSW siap berkolaborasi dan berkontribusi dalam program-program FRI yang sedang dipersiapkan dan akan diluncurkan setelah kepengurusan lengkap. FRI juga berkomitmen mendukung program riset prioritas dan riset strategis. Terutama yang berkontribusi pada Sustainable Development Goals atau SDGs. FRI nantinya akan menjadi ruang kolaborasi riset lintas kampus,” tambahnya.
Kepercayaan baru di FRI ini, menurut Rektor Intiyas sejalan dengan program kerja UKSW yaitu PROUD atau Progressive and Outstanding yang menekankanpada percepatan dan perwujudan karya berdampak di bidang Tridharma Perguruan Tinggi.
“Visi PROUD selaras dengan mandat di FRI. Percepatan dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian harus menghasilkan karya yang benar-benar berdampak mendukung program Diktisaintek Berdampak,” tegasnya.
Dalam forum tersebut, Rektor Intiyas juga memperkenalkan kontribusi UKSW bagi Indonesia melalui live laboratory yang ada di beberapa wilayah seperti Lereng Kelimutu dan Soe di Nusa Tenggara Timur (NTT).
“UKSW memiliki live laboratory di daerah 3T untuk melayani dan memperkuat SDM di wilayah-wilayah yang selama ini mengalami keterbatasan. Kami berharap UKSW bersama perguruan tinggi lain yang tergabung dalam Forum Rektor Indonesia dapat menopang layanan pendidikan di 3T,” terangnya.
Terpilihnya Rektor UKSW menjadi Wakil Ketua 2 Forum Rektor Indonesia menjadi wujud komitmen UKSW ikut berpartisipasi dalam Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 17 yaitu kemitraan untuk mencapai tujuan. Selain itu juga selaras dengan ASTA CITA nomor 4 yaitu pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, dan pendidikan.
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 34 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. Salam Satu Hati UKSW! (Upk_TimKomblik/foto:istimewa)